Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Catatan Debat Capres

Kompas.com - 09/01/2024, 18:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kedua, terhadap pertanyaan yang sulit untuk dijawab, peserta debat perlu memberi respons yang jujur. Pernyataan seperti “Saya tidak mempunyai informasi yang cukup untuk menjawab masalah ini, namun saya akan usahakan untuk memberi jawaban secepatnya,“ kiranya lebih dihargai daripada respons yang panjang lebar, namun kosong.

Ketiga, tentang pertanyaan yang sifatnya menyerang pribadi tentu sulit untuk diantisipasi. Untuk itu penjawab harus pandai-pandai mengendalikan emosi agar tidak terpancing untuk mengeluarkan pernyataan yang negatif.

Ini karena orang banyak cenderung lebih mengingat ucapan yang negatif/kasar daripada pernyataan menyerang yang disampaikan secara halus atau tersamar.

Keempat, mengingat audiens debat pilpres/pilkada sangat heterogen, maka jawaban yang mudah diterima orang banyak umumnya lebih disukai daripada jawaban yang benar secara teori, namun sulit untuk dimengerti.

Bagaimanapun, jawaban berbasis data, bukti, atau pengalaman lebih diapresiasi daripada jawaban yang panjang lebar, namun tidak menyentuh persoalan yang dibahas.

Pada hemat penulis, topik debat capres ini terlalu luas untuk menghasilkan kesimpulan yang menyeluruh terhadap kemampuan setiap capres mengatasi masalah yang muncul.

Adalah sulit untuk menilai capres mana yang lebih paham terhadap setiap isu yang dibahas, dengan waktu penyampaian pendapat yang hanya beberapa menit.

Di samping itu, program-program sebaik apapun yang dipaparkan setiap calon tidak selalu mudah untuk dilaksanakan ketika seorang calon memenangi pilpres/pilkada.

Banyak hal bisa mendeviasi implementasi gagasan, seperti keterbatasan dana, koordinasi yang lemah dalam perencanaan lintas sektor, ketiadaan dukungan dari pihak-pihak terkait, perkembangan ekonomi dan geopolitik yang akan terjadi, dsb.

Namun acara debat antarkandidat tidaklah akan sia-sia, sepanjang diatur dengan baik. Acara debat yang akan datang, akan dapat lebih berguna bagi pemilih, jika topik yang dibahas lebih terbatas, waktu diskusi lebih lama, dan moderator menguasai lalu lintas perdebatan.

Selain itu, para calon perlu berbekal wawasan makro untuk membahas masalah-masalah mikro, agar dapat mendudukkan persoalan secara kontekstual dan proporsional.

Dengan berbasis data, informasi dan bukti (evidence), serta berpijak pada kejujuran dan hati yang bersih untuk mencari solusi persoalan bangsa, maka debat capres/cawapres akan berlangsung damai, membuahkan pemahaman baru, dan bermanfaat bagi calon pemilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com