Ia menantang Prabowo untuk menanggapi data tersebut, yang kalau perlu memanggil staf pada forum debat itu untuk menyanggahnya.
Prabowo terlihat cukup kerepotan menanggapi sengatan Anies dan Ganjar. Terlihat konsentrasi Prabowo terpecah dua, yaitu antara membahas isu-isu substantif yang ditanyakan dan merespons pernyataan-pernyataan yang menyudutkan dari Anies dan Ganjar.
Emosi Prabowo tampak naik turun dalam menjawab kritik atau tuduhan dari kedua capres saingannya. Kegusaran hatinya terpantul pada raut mukanya, yang biasanya rileks.
Prabowo antara lain menyindir Anies tidak pantas bicara soal etik, perlu belajar ekonomi lagi, menunjukkan ambisi yang menggebu untuk menjadi presiden, dan suka bicara tanpa data.
Prabowo cenderung tidak tuntas dalam merespons pernyataan lawan debatnya, karena menurut dia berbagai masalah yang dipertanyakan capres lain tidak sepenuhnya merupakan kewenangan Menhan. Kementerian Keuangan dan DPR juga ikut berperan.
Kebijakan pertahanan termasuk pengadaan alutsista telah disetujui oleh DPR, termasuk oleh partai-partai yang mendukung Anies dan Ganjar. Maka atas dasar apa Anies dan Ganjar menyalahkan kebijakan pertahanan kepada Prabowo.
Selain itu, kebijakan dan realisasi pengadaan alutsista adalah rahasia negara, yang tidak bisa dibuka untuk umum. Untuk itu, Prabowo menyatakan bersedia membeberkan masalah pengadaan alutsista secara rinci dengan Anies pada forum lain.
Mengenai indeks ketahanan global yang disodorkan Ganjar, Prabowo menjawab bahwa Ganjar tidak fair karena waktunya terlalu singkat untuk menanggapi.
Walaupun sudah berusaha untuk menjawab berbagai masalah yang diangkat capres lain, Prabowo dinilai kurang memuaskan oleh publik sebagaimana tercermin dalam jajak pendapat Litbang Kompas.
Bahasa tubuh Prabowo yang menolak tuduhan, penggunaan istilah yang tidak umum, seperti “omon omon”, penyebutan gelar profesor doktor terhadap Anies yang bernada kurang bersahabat, semuanya memperlihatkan emosi Prabowo yang kurang terkendali dengan baik.
Di pihak lain, Anies dan Ganjar berbicara lebih bebas, tanpa beban, dan cenderung menimpakan kekurangan dan permasalahan di bidang pertahanan kepada Prabowo sebagai pembuat kebijakan.
Akibatnya Prabowo menerima sentimen negatif yang tinggi menurut kajian Drone Emprit.
Pelajaran yang dapat ditarik oleh peserta debat pemilu di tingkat apapun, kurang lebih sebagai berikut.
Pertama, setiap peserta debat harus pandai menjaga emosi. Ia harus bisa membedakan mana pertanyaan yang substantif dan mana pernyataan bersifat menyerang secara pribadi. Keduanya jangan dicampur aduk.
Terhadap pertanyaan substantif, peserta debat memang harus mengantisipasinya, agar mampu menjawab secara jelas. Untuk itu penguasaan masalah dan solusinya terhadap setiap topik perlu disiapkan dengan sedetail mungkin.