Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies ke Prabowo: Kalau Tak Bisa Jawab Pertanyaan, Jangan Salahkan Penanya

Kompas.com - 08/01/2024, 12:09 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com - Calon presiden nomo urut 1, Anies Baswedan menilai capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tak bisa menjawab pertanyaannya mengenai etika dan permasalahan etik yang terjadi selama lima tahun kepemimpinan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, dalam debat capres Minggu (7/1/2024) malam.

Termasuk pertanyaannya soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang lahir dari proses pelanggaran etika di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau tidak mampu menjawab dan tidak bisa menjawab, jangan menyalahkan penanya," ujar Anies saat ditemui di Gorontalo, Senin (8/1/2024).

Anies menilai, tak seharusnya Prabowo menjawab pertanyaan dengan mengatakan Anies tak layak berbicara tentang etik.

Baca juga: Anies Singgung Etika di Debat Pilpres, Jokowi Tanggapi dengan Tawa

Pertanyaan itu harusnya dijawab tanpa harus menyerang secara pribadi dan memonopoli standar etika orang yang bertanya.

"Ya jawab aja pertanyaannya. Sama kayak saya ditanya teman-teman media, masa saya larang media buat tanya? Jawab saja," kata Anies.

Ia mengatakan, Prabowo semestinya menjawab karena sudah selayaknya calon pemimpin negara berbicara tentang etika yang dijunjung dengan tinggi.

Termasuk tercerabutnya etika pemerintah dalam lima tahun terakhir yang dinilai Anies sangat memprihatinkan.

Baca juga: Sebut Anies Menyesatkan, Prabowo: Anda Tidak Pantas Bicara soal Etik!

"Tadi malam saya menujukan fakta-fakta 5 tahun ini, ada problem2 etika terkait dengan sudah terjadi pelanggaran kode etik di MK yang menghasilkan calon wakil presiden yang melewati proses melanggar etik, tapi tetap kompromi," ujarnya.

"Nanti-nanti di tengah perjalanan nanti gimana? itulah sebabnya ketika bicara etika bukan hanya oh ya saya akan menganut standar etika yang tinggi, tapi ada kenyataan problem di sini. nah ini yang saya perlu jawabannya," tandasnya.

Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut, capres nomor urut 1, Anies Baswedan tidak pantas untuk berbicara soal etika.

Prabowo lantas menyatakan dirinya keberatan dengan Anies yang selalu membawa persoalan etika.

Baca juga: Anies Sentil Prabowo Soal ‘Orang Dalam’ Saat Pengadaan Alutsista dan Cawapres Pelanggar Etik

"Jadi di mana masalahnya. Saudara bicara etik-etik. Saya tuh keberatan karena saya menilai, maaf ya, karena Anda desak saya, saya terus terang saja, Anda tidak pantas bicara soal etik. Itu saja," kata dia.

Prabowo menilai Anies sebagai sosok yang menyesatkan. Sebab, kata dia, Anies sendiri tidak memberi contoh yang baik terkait etika.

"Saya merasa bahwa Anda itu posturing, Anda itu menyesatkan. Itu saja. Saya boleh berpendapat kan? Saya menilai Anda tidak berhak berbicara soal etik, karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik," ucap Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com