Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Kompas.com - 03/05/2024, 18:05 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

SUMBA TIMUR, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur untuk menyediakan data yang akurat mengenai jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Hal tersebut dikatakan Mensos yang akrab disapa Risma ini dalam kunjungan kerjanya ke Puskesmas Kanatang, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/5/2024). Kunjungan kerja ini untuk memastikan penanganan ODGJ secara tepat.

Menurut Mensos Risma, data tersebut penting untuk penanganan ODGJ di wilayah Kabupaten Sumba Timur yang jumlah penderita tercatat sementara sebanyak 419 orang.

Di samping meminta data yang akurat, Mensos Risma juga meminta Pemkab Sumba Timur untuk memastikan bahwa semua ODJG yang tercatat telah direkam dalam Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Ini agar mereka dapat lebih mudah mengakses layanan pemerintah dan jaminan sosial (Jamsos).

Pada kesempatan itu, Risma mengimbau pula semua pusat kesehatan masyrakat (puskesmas) untuk memberikan layanan pengobatan kepada ODGJ setidaknya sekali sebulan. Layanan ini diharapkan dapat membantu proses pemulihan kesehatan mereka secara medis.

"Sebelumnya, pengobatan untuk penanganan ODGJ dilakukan setiap hari dan itu sangat berat dari segi biaya. Saya usahakan agar pengobatan bagi ODGJ dijadwalkan setiap bulan yang jauh lebih ringan, sehingga tidak memberatkan keluarga pengidap ODGJ," ucap Risma kepada Kompas.com, Kamis (2/5/2024).

Baca juga: Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Ia mengungkapkan, akar permasalahan ODGJ berawal dari kondisi ekonomi yang sulit, setelah itu baru merambat ke kondisi fisik.

“Mungkin mereka juga kesulitan mencari air dan sebagainya untuk kebutuhan sehari-hari. Makanya, tadi kami coba pecahkan bagaimana penanganan masalah ekonominya. Dan keluhan sebagian besar kan masalah air dan ekonomi,” imbuh Risma.

Lebih lanjut, Mensos Risma menekankan tiga hal penting dalam menekan tingginya kasus ODGJ, khususnya di Sumba Timur.

Pertama, kata Mensos Risma, ketahanan mental. Kedua, agama dan bagaimana menangani permasalahan-permasalahan sosial.

“Tadi ada bapak yang jadi ODGJ karena rumahnya terbakar. Nah, seperti itu kan namanya dia tidak kuat. Tersandung masalah ekonomi atau masalah keluarga,”

Untuk kolaborasi bersama pihak lain, Mensos Risma mengatakan akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan pemerintah daerah (pemda) serta instansi terkait.

Ia menjelaskan, pihaknya mengalami beberapa kendala dalam menangani ODGJ, di antaranya kondisi fisik dengan tingkat kejiwaan cukup serius, belum mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) e-KTP, hingga memiliki latar belakang keluarga pra-sejahtera.

Baca juga: Kuota Pena 2024 Hanya untuk 85.000 KPM, Mensos Risma Targetkan Graduasi 100.000 KPM

Sebelumnya, Dokter Spesialis Jiwa Dickson Legoh dalam laporannya menyebutkan bahwa ODGJ di Kabupaten Sumba Timur berjumlah 419 ODGJ di 22 kecamatan.

“Sejak Minggu (27/4/2024) sampai dengan Kamis 2 Mei 2024, telah terkonfirmasi dan diasesmen sebanyak 248 orang dengan gangguan jiwa,” ucapnya.

Dari jumlah tersebut, terdapat empat ODGJ yang kondisinya dipasung dan dua di antaranya sudah bebas pasung.

Dickson mengungkapkan, pihaknya merekomendasikan dua orang ODGJ untuk dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata, di Kota Kupang. Ini agar mereka mendapatkan pengobatan kejiwaan yang lebih maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com