Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Marsetio, Eks KSAL yang Jadi Panelis Debat Ketiga Capres

Kompas.com - 05/01/2024, 13:27 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah memilih 11 panelis untuk debat ketiga calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 yang akan digelar pada Minggu (7/1/2024).

Nama Laksamana (Purn) Marsetio menjadi satu dari 11 panelis dalam debat kali ini. Marsetio merupakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang menjabat pada 2012-2014.

Berikut profil Marsetio:

Peraih Adhi Makayasa

Marsetio lahir di Jakarta, 3 Desember 1956. Ia adalah lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) 1981. Prestasi ini membuatnya diganjar Bintang Adhi Makayasa.

Selain melahap pendidikan AAL, Marsetio juga pernah menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) pada tahun 1996 dengan tanda penghargaan Dharma Wiratama.

Lalu Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI tahun 2001 dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dengan tanda penghargaan Wibawa Seroja Nugraha KRA 37/2004.

Baca juga: Aturan Baru di Debat Ketiga Pilpres: Pakai Satu Mikrofon dan Wajib Jelaskan Singkatan

Pada awal karier militernya, Marsetio beberapa kali dipercaya mengemban posisi sebagai komandan kapal perang. Di antaranya, Komandan KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376 pada 1995, Komandan KRI Nala-363 pada 1998, dan Komandan KRI Ahmad Yani-351 pada 1999.

Sementara jabatan strategis yang pernah diembannya meliputi, Komandan Latihan (Kolat) Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim) pada 2003 dan Kepala Staf Gugus Tempur Laut Koarmatim pada 2004.

Selanjutnya, Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Wakil KSAL pada 2006, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV/Tanjungpinang pada 2007, dan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada 2009.

Baca juga: Debat Ketiga Pilpres 2024: Waktu, Lokasi, Tema, dan Perubahan Aturan

Di tahun yang sama, Marsetio mendapat promosi jabatan sebagai Panglima Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) pada 2008.

Selanjutnya, karier Marsetio kian moncer dengan menjabat sebagai Wakil KSAL pada 2010 hingga 2012. Marsetio menutup kariernya dengan gemilang. Ia menjabat KSAL pada 2012-2014. Pangkat terakhirnya adalah laksamana atau perwira tinggi bintang empat.

Selepas pensiun, Marsetio tetap saja tidak jauh dari dunia militer. Pada 2018, ia menjadi Guru Besar Universitas Pertahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com