Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi Pilpres 1 Putaran Masih Terdengar, Sekjen PKB: Muncul dari yang Enggak Kuat Maraton

Kompas.com - 04/01/2024, 16:32 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid menyinggung masih adanya pihak yang menyampikan narasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dalam satu putaran.

Baginya, narasi itu didorong oleh pihak-pihak yang tak memiliki stamina cukup untuk menjalani kontestasi politik yang panjang.

“Ya itu berarti rata-rata tidak mempunyai cukup kemampuan maraton. Mereka ahli sprint semua. kalau sprint kan untuk lari jarak pendek, 100 meter, 200 meter, 400 meter,” ujar Hasanuddin pada Kompas.com, Kamis (4/1/2024).

“Kalau yang pengen satu putaran karena mereka ini ahli sprint. Kalau untuk dua putaran harus cari yang ahli maraton,” ujar dia.

Baca juga: Ketum Repnas Sebut Pilpres Satu Putaran Bikin Hemat Rp 27 Triliun dan Jaga Stabilitas Politik

Menurut dia, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mempunyai cukup stamina untuk menjalani pilpres dalam dua putaran.

Ia mengungkapkan, selama ini kubu Anies-Muhaimin (Amin) terbiasa bergerak secara perlahan dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2024.

“Ahlinya maraton kita ini. Pelan tapi pasti. Survei-survei sudah mulai menunjukkan kita lolos putaran kedua. Orang kan enggak tahu tiba-tiba ada Anies bubble. itu kelompok yang enggak bisa disentuh,” ucap dia.

Ia juga menekankan bahwa pilpres dalam satu putaran semakin sulit terwujud. Sebab, kata dia, sampai hari ini belum ada capres-cawapres yang memiliki elektabilitas dominan.

“Kan bisa dicek itu, cek lembaga survei yang kredibel, itu tidak ada yang berani memastikan (pilpres) satu putaran,” ujar Hasanuddin.

Baca juga: Kaesang Klaim Elektabilitas Prabowo-Gibran Hampir 50 Persen, Yakin Menang Pilpres Satu Putaran

Narasi pilpres satu putaran kerap digaungkan oleh kubu capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Terbaru, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyatakan optimisme bahwa Prabowo-Gibran bakal memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran karena elektabilitasnya mendekati angka 50 persen.


Tak hanya itu, Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira menyebutkan pilpres satu putaran bakal menghemat keuangan negara Rp 27 triliun dan menjaga stabilitas politik.

Ia mengeklaim, Prabowo-Gibran yang paling berpeluang untuk memenangkan pilpres tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com