Keempat jenis tersebut, meliputi Palem Khas Maluku (Pigafetta filaris) dan tiga spesiesKantong Semar, yaitu Nepenthes halmahera, Nepenthes mirabilis, dan Nepenthes weda.
Baca juga: Penyelamatan Nepenthes rigidifolia, Kantong Semar Asli Sumatera Utara
Meskipun tidak secara spesifik tercantum dalam lampiran UU, sebagian besar spesies kantong semar di Indonesia termasuk dalam jenis flora yang dilindungi. Kantong semar juga masuk dalam Appendiks II CITES yang mengharuskan adanya izin khusus untuk perdagangannya (flora budi daya).
Beberapa jenis lain yang termasuk dalam kategori Appendiks II CITES meliputi Alsophila (Cyathea) glauca, Orchidaceae, Diospyros spp., Gonystylus spp., dan Cycas circinalis. Sementara itu, pakis haji (Cycas circinalis) memiliki status terancam punah (endangered) karena populasi mereka semakin berkurang di alam.
Selain keanekaragaman flora atau tumbuhan, berbagai jenis burung juga ditemukan di sekitar wilayah operasi Antam UBPN Maluku Utara.
Total 87 spesies burung dari 40 suku tercatat selama 19 kali survei dari November 2012 hingga Desember 2022.
Baca juga: Studi Ungkap 1400 Spesies Burung Punah karena Manusia, Kok Bisa?
Hasil pemantauan burung pada Desember 2022 menunjukkan keberadaan 39 spesies burung dari 27 suku. Catatan ini tidak jauh berbeda dengan hasil pemantauan sebelumnya yang mencatat 42 spesies burung dari 28 suku.
Jumlah spesies burung yang ditemukan pada setiap periode pemantauan berfluktuasi antara 20 hingga 43 jenis burung, dengan rata-rata 35 spesies per periode pemantauan.
Pada survei 2022, ditemukan sepuluh jenis burung endemik Maluku Utara, di antaranya Pergam Boke, Walik Kepala-kelabu, Walik Topi-biru, Kakatua Putih, Cekakak Biru-putih, Kapasan Halmahera, Brinji Emas Halmahera, Cendrawasih Gagak, Gagak Halmahera, dan Paok Halmahera.
Menurut Peraturan Menteri LHK Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 atau P.106/2018, sepuluh spesies burung yang ditemukan pada survei kali ini (Desember 2022) termasuk dalam spesies yang dilindungi oleh UU.
Baca juga: Cerita Davis, Remaja 17 Tahun Asal Kupang Penemu Spesies Serangga Ranting Baru
Spesies tersebut mencakup Elang Bondol, Alap-alap Sapi, Gosong Kelam (Maleo), Kakatua Putih, Nuri Bayan, Nuri Pipi-merah, Julang Papua, Cendrawasih Gagak, Gagak Halmahera, dan Paok Halmahera.
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa lingkungan di wilayah operasi Antam Maluku Utara masih berada dalam keadaan baik.
Lingkungan tersebut menjadi habitat yang penting bagi berbagai jenis burung dan masih mampu mendukung kehidupan satwa liar, terutama burung. Hal ini mencakup spesies burung penetap, burung endemik, burung yang dilindungi UU, maupun burung migran.
Sebagai informasi, program Konservasi Biota Laut yang dilakukan oleh Antam UBP Nikel Maluku Utara merupakan manifestasi komitmen perusahaan dalam menjaga dan melindungi keanekaragaman hayati, khususnya ekosistem laut dan daerah pesisir pantai.
Baca juga: Si Buta-Buta dari Pesisir Pantai
Tujuan utama dari program tersebut adalah untuk mempertahankan kelestarian ekosistem laut dan pesisir di Pulau Pakal dan Pulau Gee, melakukan rehabilitasi biota laut di sekitar kedua pulau tersebut, dan membentuk kolaborasi lintas sektor guna perlindungan keanekaragaman hayati.