Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Keislaman dan Keindonesiaan Harus Menyatu

Kompas.com - 04/01/2024, 06:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD berpandangan bahwa umat Islam di Indonesia harus melebur bersatu dengan penganut agama lain.

Mahfud mengaku berguru pada cendekiawan muslim Indonesia, di antaranya Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Buya Syafii Maarif hingga Nurcholish Madjid.

"Dari mereka lah, saya mendengar istilah keislaman dan keindonesiaan. Kata mereka, keislaman dan keindonesiaan itu harus menyatu," kata Mahfud dalam acara "Konser Lilin Putih" di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu (3/1/2024) malam.

Baca juga: Mahfud Protes ke Ketua KPU soal Simulasi Surat Suara Hanya Tampilkan 2 Paslon

Tokoh-tokoh itu, jelas Mahfud, mengajarkan pentingnya persatuan bangsa.

Mahfud mengaku berguru pada tokoh-tokoh bangsa itu lewat berbagai dialog hingga literatur maupun ceramah di beberapa kesempatan.

Tokoh-tokoh ini, kata Mahfud, juga menegaskan bahwa Islam tidak ingin mendominasi negara Indonesia, melainkan menyatukan bangsa.

"Kunci kebersatuan ini adalah toleransi. Bagi saya, keislaman dan keindonesiaan bukan hanya melahirkan toleransi, lebih dari itu adalah akseptasi, kita saling menerima dan bersatu untuk mencapai tujuan bersama," kata Mahfud.

"Intinya itu orang Islam Indonesia itu tidak harus berkiblat ke negara-negara Islam di Timur Tengah. Kita ber-Islam, sambil ber-Indonesia dalam satu kesatuan, dan di dalam keislaman itu ada sumpah setia kepada negara," tutur Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ini.

Ucapan Mahfud tersebut lantas diiringi riuh tepuk tangan hadirin yang sebagian besar merayakan Natal.

Baca juga: Hadiri Perayaan Natal TPN, Ganjar Tegaskan Semua Rakyat Indonesia Saudara

Di sisi lain, Mahfud juga bercerita bahwa ia memiliki banyak sahabat lama yang berbeda agama dengannya.

Dia mengaku bersahabat dengan Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo dan beberapa pemuka agama Kristen lainnya.

Kepada para hadirin, Mahfud turut bercerita pengalamannya menghidupkan kembali Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin di Bogor yang sempat mengalami sengketa pada 2006.

Perlu diketahui, pada April 2023, GKI Yasmin akhirnya diresmikan setelah mengalami sengketa sejak 2006.

Dalam proses peresmian, Mahfud mengaku mendapatkan bantuan Wali Kota Bogor Bima Arya.

"Saya juga yang dengan tegas meresmikan dan menghidupkan kembali Gereja Yasmin. Sejak tahun 2006, ada sengketa tentang Gereja Yasmin di Bogor, tidak selesai-selesai berapa kali ganti presiden," ujarnya.

"Sampai akhirnya saya berkoordinasi dengan seorang wali kota yang sangat progresif yaitu Bima Arya. Saya undang ke kantor saya berkali-kali, saya berkunjung bertemu dia juga berkali-kali saya katakan juga 'Segera resmikan kembali Gereja Yasmin," lanjut Mahfud.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Yakin MNC Profesional Siarkan Debat Capres

Mahfud menceritakan hal ini bukan tanpa alasan.

Ia berharap, apa yang disampaikannya mampu mengingatkan soal pentingnya semua anak bangsa dari berbagai kelompok agama, ras maupun suku mengutamakan persatuan daripada kepentingan golongan.

"Semua itu saya dedikasikan, dan harus kita dedikasikan demi persatuan dan kesatuan bangsa kita, Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com