Sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis mayoritas di lautan, di bawah payung “BerSEAnergi untuk Laut”, PIS menjalankan sejumlah program yang bertujuan untuk memulihkan dan menjaga ekosistem laut Indonesia serta menyejahterakan masyarakat pesisir.
Salah satunya adalah program geo-tagging untuk hiu dan paus yang habitatnya terus terancam. Dengan program ini, kedua hewan tersebut bisa aman bermigrasi dan tidak terganggu lalu lintas perkapalan di Indonesia.
Kemudian, program “literaSEA”. Lewat program ini, PIS menghadirkan fasilitas pendidikan di sejumlah sekolah dasar di Indonesia untuk menambah wawasan tentang dunia kelautan Indonesia. Perusahaan juga melakukan penanaman ribuan pohon mangrove di Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.
PIS juga berkolaborasi dengan Yayasan Dokter Peduli atau doctorSHARE dalam operasional Rumah Sakit Apung yang melayani ribuan masyarakat di Papua Barat.
Baca juga: Nicke Widyawati Raih Green Leadership Utama, Kokohkan Pertamina Pemimpin Transisi Energi
Masih banyak lautan prestasi PIS lainnya dan sejumlah target capaian yang dikejar oleh PIS di usia barunya.
“Kami tidak bisa berpuas pada zona nyaman dalam captive market yang sudah ada. Kami harus mengoptimalkan posisi PIS sekarang menjadi leverage untuk menggarap peluang pasar yang lebih besar lagi,” kata Yoki.
Ia menjelaskan, untuk menjadi Asia’s Leading Shipping Company, perusahaan akan meningkatkan jumlah kapal hingga 130 unit pada 2025. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan akan melakukan terobosan, baik melalui cara-cara organik maupun anorganik.
"PIS harus terus tingkatkan strength, speed, and endurance untuk mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing di pasar global,” ucap Yoki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.