Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Ungkap Alasan Ganjar-Mahfud Janji Bentuk Kabinet Tanpa Sistem "Jatah Menteri"

Kompas.com - 16/12/2023, 13:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan di balik rencana pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak ingin membentuk kabinet dengan sistem "jatah menteri" jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

Menurut Hasto, komitmen tersebut sejalan dengan makin tingginya tantangan masa depan di tengah bonus demografi yang dimiliki Indonesia.

Dia mengatakan, Indonesia perlu menteri-menteri yang ahli di bidangnya agar bonus demografi bisa dimanfaatkan dengan baik.

"Sebenarnya kalau kita lihat tantangan ke depan, kita tidak mudah, sehingga diperlukan kabinet ahli agar 13 tahun ke depan, bonus demografi itu betul-betul dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata Hasto saat ditemui dalam Rakornas Pijar di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: Saat Ibu Pengajian Salah Sebut Capres Nomor 3 Pak Ginanjar, Sukses Bikin Ganjar Terbahak-bahak...

Hasto menuturkan, komitmen tak ada "jatah menteri" merupakan konsekuensi gerak cepat "sat-set" yang dikampanyekan Ganjar-Mahfud.

"Apa yang disampaikan Pak Ganjar itu adalah konsekuensi dari gerak cepat untuk Indonesia Maju. Maka, menteri-menterinya pun harus advance, menteri-menterinya pun harus the next level," ucap Hasto.

Dia lantas menyebut beberapa menteri yang punya dedikasi dan menjadi pakar di bidangnya dalam pemerintahan kali ini. Dua di antaranya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

"Dari menteri-menteri yang ada saat ini, kecuali beberapa menteri yang menunjukkan kepakarannya, ada Bu Sri Mulyani ada Bapak Basuki. Banyak menteri-menteri yang selama ini berdedikasi pada profesinya," jelas Hasto.

Baca juga: Tanggapi Kaesang yang Bingung, Ganjar: Politisi Harus Bisa Merespons dengan Baik

Sebelumnya diberitakan, Ganjar-Mahfud berkomitmen untuk membentuk kabinet tanpa sistem "jatah menteri" jika nantinya terpilih memimpin Indonesia.

Hal tersebut terungkap saat keduanya memaparkan visi dan misi di acara "Gagas RI" Kompas TV bertajuk "Pemimpin Bicara Bangsa".

Mulanya, cawapres Mahfud MD ditanya soal banyaknya menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo yang dipenjara karena korupsi.

Mahfud menyatakan, secara politik, nantinya pengangkatan menteri tidak boleh memakai sistem politik "dagang sapi".

"Karena kan hampir semua orang tahu tuh penyusunan kabinet kan kadang kala jatah-jatahan untuk partai koalisi. Nah, kami sudah berbicara dengan Pak Ganjar, dengan partai koalisi, besok enggak pakai jatah-jatahan lho," ujar Mahfud sebagaimana disiarkan di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (23/11/2023).

"Kalau Anda punya, taruhlah jatah menteri, tapi orangnya harus benar kami uji bersama. Jangan orang asal dapat, lalu sekadarnya saja diberikan ke pemerintah untuk diangkat menjadi menteri," ucap dia.

Baca juga: Kaesang: Pak Anies Perubahan, Pak Prabowo Melanjutkan, Kalau Pak Ganjar Saya Bingung

Mahfud mengatakan, dia bersama Ganjar akan merekrut menteri dengan sistem zaken kabinet.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com