Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Canangkan 12 Kampung KB di Papua Selatan, Kepala BKKBN: Wujudkan Keluarga Kecil Berkualitas

Kompas.com - 07/12/2023, 17:03 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencanangkan pengembangan 12 Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) di empat distrik di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Rabu (6/12/2023).

Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo mengatakan, pembentukan Kampung KB bertujuan untuk mengimplementasikan kegiatan prioritas, yang meliputi pembangunan keluarga, kependudukan, dan Keluarga Berencana (KB). 

Dia menyebutkan, program tersebut berfokus pada mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

"Keluarga berkualitas bisa dicapai dengan merencanakan usia pernikahan, merencanakan kelahiran, mengatur jarak kelahiran, merawat bayi dengan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama dua tahun," katanya dalam siaran pers.

Terkait dengan stunting, dr Hasto mengatakan, pemerintah menargetkan penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 dan target sebesar 18 persen pada 2023.

Baca juga: BKKBN Terima Kunjungan UNFPA, Diskusikan Isu Stunting hingga Perempuan

Dia menjelaskan, kendala yang dihadapi dalam upaya percepatan penurunan stunting adalah perilaku dari orangtua, mulai dari perilaku makan-makanan yang sehat dan perilaku hidup sehat.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Merauke Jeremias Paulus Ruben Ndiken menyambut baik pencanangan Kampung KB oleh Kepala BKKBN.

Dia menuturkan, pencanangan itu membuktikan pemerintah pusat perhatian terhadap perkembangan kualitas ibu dan anak di wilayah timur Indonesia, termasuk di wilayah batas negara. 

“Untuk itu, tumbuh kembang ibu dan anak harus diperhatikan, mulai dari asupan gizi hingga ke kesehatan ibu dan anak harus dijaga," katanya membacakan sambutan dari Bupati Merauke Romanus Mbaraka.

Selain itu, pembinaan keluarga harus direncanakan dengan baik, mulai dari usia pernikahan, nikah, hamil, kelahiran hingga 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). 

Baca juga: BKKBN Optmistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

Jeremias mengatakan, anak yang berkualitas dapat dihasilkan dengan mengikuti program dari BKKBN.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparai berharap, pencanangan itu memiliki intervensi program dari semua instansi sehingga dapat diterapkan di 12 Kampung KB yang telah dicanangkan Kepala BKKBN Pusat. 

"Kami berharap kepada tim pendamping keluarga dan kepala kampung yang ada di 12 kampung untuk memperhatikan keluarga-keluarga yang berisiko stunting. Jika ada stunting, segera lakukan intervensi dan laporkan," ujar Nerius.

Adapun pencanangan 12 Kampung KB dipusatkan di Kampung Waninggap Say, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke yang merupakan ibu kota dari daerah otonomi baru Provinsi Papua Selatan.

Dua belas Kampung KB yang dicanangkan itu adalah Kampung Waninggap Say, Kampung Ngguti Bob, Kampung Amun Kay yang merupakan wilayah dari Distrik Tanah Miring.

Baca juga: Targetkan Layani 1,25 Juta Akseptor, Kepala BKKBN: Cita-cita Dua Anak Sudah Capai Target

Lalu di Distrik Kurik terdiri dari Kampung Harapan Makmur, Kampung Salor Indah, Kampung Kurik, Kampung Anum Bob dan Kampung Ivimahad. 

Selanjutnya, Distrik Elikobel mencakup Kampung Bupul dan Kampung Kwel. Adapun Distrik Naukenjerai mencakup Kampung Onggaya dan Kampung Tomer.

Provinsi Papua Selatan merupakan hasil pemekaran Provinsi Papua bersama Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Tengah berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor14 Tahun 2022.

Selain pencanangan Kampung KB, dr Hasto dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke dan BKKBN Papua juga meninjau pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), dan pemberian bantuan bagi keluarga berisiko stunting

Baca juga: BKKBN Sebut DWP Punya Peran Strategis Percepat Penurunan Stunting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com