"Biasanya dari kementerian sudah ngantrenya lama, tiga bulan sebelumnya (sudah memohon), 'Pak, mohon diresmikan. Peresmian kemarin yang Gereja Katedral di Kupang. Itu juga sudah lama sekali," ucap Jokowi.
"Bukan sehari dua hari berangkat kayak.... he-he-he. Terencana jauh-jauh hari sebelumnya," imbuhnya.
Menegaskan pernyataan Jokowi, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan, kunjungan kerja Presiden direncanakan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan. Perencanaan tersebut meliputi lokasi, waktu, dan agenda kunjungan kerja.
"Jadwal kunker Presiden sudah direncanakan jauh-jauh hari, terkait lokasi, waktu dan juga agenda acaranya," ujar Ari dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).
Ari pun menegaskan, Presiden tidak hanya mengunjungi Papua dan NTT yang baru-baru ini dikunjungi oleh Ganjar, tetapi juga daerah-daerah lain. Bahkan, belum lama ini, Kepala Negara juga melakukan kunjungan ke luar negeri.
"Kunker-kunker, blusukan ke daerah-daerah ini sudah dilakukan Presiden Jokowi sejak tahun 2014 hingga saat ini. Tidak memilih momen-momen tertentu, tidak hanya pada musim pemilu saja," tutur Ari.
"Presiden sudah beberapa kali ke NTT dan Papua. Dua daerah yang mendapatkan atensi Bapak Presiden. Bahkan beliau mengunjungi kabupaten-kabupaten yang belum pernah dikunjungi Presiden RI (sebelumnya). Beliau telah mengunjungi berbagai pelosok, pulau terdepan, kawasan perbatasan dan terisolir," kata dia.
Sementara, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Arsjad Rasjid, enggan berburuk sangka terkait kesamaan daerah kunjungan kerja Jokowi dengan lokasi kampanye Ganjar. Menurut Arsjad, Jokowi dan Ganjar hanya mengunjungi daerah yang sama, tetapi dengan tujuan berbeda.
"Kami melihatnya punya hal yang berbeda, kalau Pak Jokowi kan kunjungan kerja, kalau dari sisi kami, kan Mas Ganjar kampanye," kata Arsjad Rasjid saat ditemui di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).
Di sisi lain, Arsjad Rasjid mengaku senang atas kesamaan lokasi kampanye Ganjar dan kunjungan kerja Jokowi. Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ini menilai, kesamaan ini pertanda baik bagi Ganjar yang akan meneruskan kerja Jokowi.
"Gimana pun kami percaya bahwa calon (presiden) yang bisa menjadi penerus bagi Pak Jokowi, ya itu lah Mas Ganjar, jadi itu lah yang kami percayai," tutur Arsjad.
Baca juga: Bantah Buntuti Kampanye Ganjar, Jokowi: Kunjungan Presiden Dirancang 3 Bulan Sebelumnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.