JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan investasi hingga Rp 1.650 triliun untuk mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,1 persen sampai 5,7 persen pada tahun 2024.
"Untuk 2024, target pertumbuhan ekonomi kita berada di angka 5,1 sampai 5,7 (persen). Dan dibutuhkan realisasi investasinya di angka Rp 1.650 triliun," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Mantan Wali Kota Solo ini mengungkapkan bahwa mengejar angka investasi ribuan triliun rupiah itu bukan hal mudah di tengah kondisi geopolitik global. Tetapi, ia yakin dengan kerja keras, target tersebut akan tercapai.
Terlebih, Indonesia memiliki pengalaman di tahun 2023 dan tahun 2022 dalam menarik investasi. Jokowi mengatakan, pengalaman itu bisa menjadi pelajaran berharga.
Baca juga: Selain Kesempatan Kerja, Jokowi Sebut Investasi Bawa Pemasukan Pajak dan Bukan Pajak
Pada periode Januari-September 2023, realisasi investasi di luar Jawa sudah mencapai Rp 545,82 triliun atau 51,8 persen dari total investasi yang masuk. Sedangkan realisasi investasi di Pulau Jawa Rp 507,27 triliun atau 48,2 persen.
Adapun pada tahun 2022, realisasi investasi di Luar Pulau Jawa Rp 636,3 triliun atau 52,7 persen, dan realisasi di Pulau Jawa Rp 570,9 triliun atau 47,3 persen.
"Tanpa itu, lupakan yang namanya pertumbuhan ekonomi kita bisa naik, akan sangat sulit sekali. Karena memang sangat tergantung sekali, utamanya di investasi, pertumbuhan ekonomi kita. Beratnya memang kita harus bersaing berkejar-kejaran dengan negara lain yang juga mengejar investasi," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, yang terpenting adalah pelayanan penanaman modal harus dipermudah dan tidak berbelit-belit. Jika investor memiliki masalah, termasuk masalah lahan, Kementerian Investasi bisa segera memperbaikinya.
Dengan begitu, ia mengatakan, para investor akan menyampaikan review bagus tentang Indonesia ke sesama rekan investornya.
"Mereka akan berbicara dengan teman-teman mereka, karena investor global itu bisa dihitung. Pasti mereka akan berbicara, 'Wah, kita berinvestasi di Indonesia dibantu pengurusan perizinan, dibantu pengurusan pembebasan lahan'," kata Jokowi.
Baca juga: Minta Realisasi Investasi di Luar Jawa Ditingkatkan, Jokowi: Masa 16.999 Pulau Hanya 52 Persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.