Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Pengakuan Agus Rahardjo Vs Penyangkalan Jokowi

Kompas.com - 07/12/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Keduanya pernah diberitahu oleh Agus Rahardjo tentang pertemuan dirinya dengan presiden serta bagaimana reaksi presiden saat pertemuan itu.

Satu hal lagi yang patut mendapat agenda untuk diwacanakan, adalah pengakuan mantan Menteri ESDM, Sudirman Said.

Orang yang sangat jujur dan lurus ini, juga mengakui bahwa Presiden Jokowi pernah meninggikan suaranya karena Sudirman Said melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan DPR RI karena ada rekaman yang memperdengarkan suara Setya Novanto, meminta saham Freeport atas nama presiden dan wakil presiden.

Kasus ini dikenal dengan nama “Papa minta saham.”

Pangkalan pendaratan dari pengakuan kedua orang tersebut, adalah sama. Publik menilai dan berkesimpulan, Presiden Jokowi amat terampil memerintah dan cekatan mendiktekan kehendak.

Dan yang paling penting, dan ini mana tahan, Jokowi memiliki talenta luar biasa untuk mengelakkan diri dari hal ikhwal. Begitu kesan banyak orang sekarang.

Ikhwal penyangkalan Istana tentang terjadinya pertemuan Agus Rahardjo dengan presiden, ini juga sangat rapuh.

Sudirman Said juga pernah menuturkan ke media secara terbuka, pada 6 Oktober 2015, dirinya dipanggil Presiden Jokowi ke Istana. Di sana ada Mensekneg dan Menseskab.

Sudirman, sekitar pukul 20.30, bertemu Presiden Jokowi, membicarakan mengenai desakan memperpanjang kontrak Freeport.

Sudirman mengaku bahwa pertemuan tersebut dianggap oleh Istana tidak pernah ada. Sangat rahasia.

"Sebelum masuk ke ruang kerja, saya dibisiki aspri (asisten presiden), 'Pak menteri, pertemuan ini tidak ada'. Saya ungkap ini karena ini hak publik untuk mengetahui di balik keputusan ini. Jadi bahkan Setneg tidak tahu, Setkab tidak tahu," kata Sudirman Said.

Ini artinya, ada saja pertemuan presiden dengan orang-orang dan waktu tertentu yang tidak dicatat secara administratif. Biar tidak ada pertanggungjawaban bila kelak hari muncul masalah.

Lalu orang pun bertanya, apakah pengakuan Agus Rahardjo dan Sudirman Said itu bisa dipercaya? Apakah tidak ada kemungkinan mereka berbohong?

Orang berbohong bila ada motif. Saya hingga kini, belum menemukan adanya motif kebohongan itu.

Dari segi rekor, Agus Rahardjo dan Sudirman Said nihil cela. Mereka berdua sangat surplus dengan kejujuran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com