JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi sorotan.
Dia mengatakan jika dia dan calon presiden Anies Baswedan tidak menang maka Indonesia berada dalam keadaan bahaya.
Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meminta pimpinan Polri dievaluasi.
Penyebabnya adalah karena penyidik mengirim surat pemanggilan untuk juru bicara TPN, Aiman Witjaksono, pada tengah malam.
Baca juga: Setuju Capres-Cawapres Adu Gimik, Cak Imin: Daripada Cari Kesalahan Kompetitor
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, kalau dia dan calon presidennya, Anies Baswedan tidak menang, Indonesia bisa dalam bahaya.
Hal itu disampaikan Cak Imin dalam konsolidasi pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) untuk seluruh anggota DPR-RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) seluruh Indonesia.
Cak Imin yang juga ketua umum PKB itu awalnya menginstruksikan para kader berupaya seoptimal mungkin untuk memenangkan Amin.
"Kita mohon dan kita instruksikan kita wajibkan suara dapatkan sebanyak-banyaknya, siap?" ujar Imin dalam acara yang digelar di Ancol, Jakarta Utara tersebut, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Blusukan ke Glodok, Cak Imin Lepas 99 Burung hingga Belanja Alpukat
Cak Imin kemudian mengatakan setiap suara yang disumbangkan para kadernya tak akan dilupakan sebagai jasa membangun gerakan perubahan untuk negeri.
Ia kemudian menyebut, setiap perjuangan kader PKB memenangkan Anies-Muhaimin tidak akan sia-sia.
"Keringat kalian, jerih payah kalian, semangat kalian tidak akan pernah sia-sia. Karena apa? apa yang disampaikan Mas Anies itu urgensi kebutuhan," tutur Cak Imin.
Baca juga: Soal Persiapan Debat Capres-Cawapres, Cak Imin: Siapkan Power Point untuk Tayangkan Materi
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, meminta pimpinan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengevaluasi pengiriman surat panggilan polisi kepada Aiman Witjaksono.
Aiman merupakan politikus Perindo yang diminta memberikan klarifikasi oleh Polda Metro Jaya karena menyebut terdapat oknum Polri tak netral dalam Pemilu 2024.
Chico meminta pemanggilan Aiman itu dievaluasi karena surat dikirimkan tengah malam dan diduga menakut-nakuti.
“Menurut saya, ini suatu hal yang tidak pantas dan harus dikoreksi oleh pimpinan Polri,” ujar Chico saat ditemui awak media di Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Aiman Ceritakan Situasi Rumahnya saat Di-bell Pihak Kepolisian Tengah Malam
Chico mengatakan, Aiman memiliki anak-anak yang masih kecil. Ia membayangkan bagaimana perasaan mantan presenter televisi itu dan istrinya ketika didatangi orang tengah malam.
Menurut Chico, gaya penyampaian surat semacam itu intimidatif atau membuat orang takut.
Ia bahkan menyamakan tindakan tersebut seperti lembaga polisi rahasia Nazi Jerman, Geheime Staatspolizei (Gestapo), pada masanya.
Baca juga: Sebut Ada Oknum Polisi Tak Netral pada Pemilu 2024, Aiman: Saya Hanya Mengingatkan...
"Ini gaya-gaya fasismenya Mussolini yang sedang dipraktikkan, gaya-gaya intimidasi," kata Chico.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.