Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar-Mahfud Dinilai Galau Tentukan "Branding" Kampanye

Kompas.com - 29/11/2023, 11:50 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro menilai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD galau dalam menentukan branding kampanye.

Menurutnya, masyarakat sejauh ini belum menangkap personal branding kampanye Ganjar-Mahfud mengenai masa depan pemerintahan mereka jika memenangi Pilpres 2024.

Kondisi ini dinilai berbanding terbalik dengan pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang masing-masing mengusung jargon perubahan dan keberlanjutan.

"Saya kira tantangan sekarang ini bagaimana magnet figur Pak Ganjar dan Pak Mahfud menemukan branding sendiri di tengah himpitan keberlanjutan Prabowo-Gibran dan perubahan Anies-Muhaimin," kata Baskoro dalam program "Obrolan Newsroom Kompas.com", Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Hari Kedua Kampanye di Merauke, Ganjar Hadiri Rapat Tertutup Bareng Tim Pemenangan dan Caleg

"Kalau mau ngomong perubahan offside, mau ngomong keberlanjutan kok enggak pas. Jadi ini ada semacam kegalauan dan kebingungan dalam konteks Ganjar-Mahfud," sambung Baskoro.

Pada konteks strategi personal, Baskoro juga menyoroti pentingnya mengoptimalkan magnet figur capres-cawapres sesuai kapasitas, keunikan, dan keistimewaan mereka.

Baca juga: Momen Ganjar Permisi ke Bawaslu karena Janji Bangun Puskesmas untuk Warga Desa di Merauke

Ia mencontohkan kapasitas Mahfud yang selama ini dikenal masyarakat getol di bidang hukum. Kelebihan Mahfud ini pun dianggap tak dimiliki kandidat lain.

Akan tetapi, Baskoro menyebut Mahfud sejauh ini belum banyak menguliti realita permasalahan hukum yang terjadi, seperti kasus korupsi, misalnya.

Padahal jika Mahfud banyak bicara mengenai realita permasalahan korupsi, kata Baskoro menambahkan, hal ini berpotensi mempunyai efek elektoral.

"Pak Mahfud harusnya fokus di sana, saya kira akan banyak efek elektoral yang bisa diperoleh. Sampai hari ini belum mendengar dari Pak Mahfud, entah karena masih di kabinet, entah karena hambatan tertentu yang memang susah dia lepaskan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com