Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Emisi Karbon, Ganjar: Protes Macet, tapi Tetap Naik Mobil Pribadi

Kompas.com - 23/11/2023, 14:59 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyindir masyarakat yang masih menggunakan kendaraan pribadi di tengah tingginya angka emisi karbon di Indonesia.

Menurut Ganjar, banyak pengguna kendaraan pribadi yang hanya mengkritik soal polusi, tetapi tidak ikut berupaya mencegah peningkatan emisi karbon.

Contohnya, ketika Jakarta dilanda polusi udara beberapa waktu lalu. Banyak masyarakat yang protes, tetapi kemacetan kendaraan di jalan tak berkurang.

"Kita protes, tapi kita tidak melakukan (upaya pengurangan emisi karbon), itu jujur harus kita akui. Kita protes, tapi kita tidak melakukan. Macet, tapi tetap saja naik mobil pribadi. Kan masih? Iya enggak?" kata Ganjar dalam orasinya di acara Rembuk Ide Transisi Energi Berkeadilan yang digelar The Habibie Center, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Firli Bahuri Tersangka, Ganjar Sebut Kekuasaan Cenderung Koruptif

Ganjar lantas menyinggung tentang keluarga yang memiliki satu mobil untuk satu anggota keluarga.

Cerita ini Ganjar dapat ketika berbincang bersama Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla beberapa waktu lalu. Kalla mengetahui betul fenomena ini lantaran memiliki usaha dealer mobil.

Kepada Ganjar, Kalla bercerita bahwa ada kepala keluarga yang memberikan masing-masing satu mobil untuk anak dan istrinya. Alhasil, ada tiga mobil dalam satu keluarga.

Menurutnya, fenomena ini menunjukan inefisiensi dan menyumbang angka peningkatan emisi karbon. 

"Jadi kalau orang mau bicara penghematan, tidak terjadi. Dia akan berbicara efisien," ucap Ganjar. 

"Begitu ada kemampuan, daya belinya dia tinggi, dia itu tidak bisa sharing. Contoh dia punya mobil, punya anak, punya istri, semuanya kerja. Enggak ada tuh yang berangkat bareng," sambungnya.

Ganjar bilang, semakin tinggi tingkat permintaan konsumen akan kendaraan, kian besar pula potensi pencemaran udara akibat peningkatan emisi karbon.

"Sadar atau tidak, ternyata (pembelian mobil pribadi) berkontribusi pada ini (peningkatan emisi karbon), Jakarta tadi pernah menjadi sebuah cerita," imbuh mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Baca juga: Respons Kritik Ganjar soal Ekonomi Maritim Stagnan, Jokowi: SDA Laut Tak Cuma Ikan

Adapun Ganjar merupakan satu dari tiga pasangan capres-cawapres yang berlaga pada Pemilu Presiden 2024. Ganjar menggandeng Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebagai calon wakil presiden.

Pasangan nomor urut 3 ini didukung oleh PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.

Sementara, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menyanding nomor urut 1. Keduanya didukung oleh tiga partai Parlemen yakni Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta satu partai non Parlemen yaitu Partai Ummat.

Paserta pilpres lainnya yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai capres-cawapres nomor urut 2. Pasangan ini didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com