Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Menjaga Demokrasi dengan Transparansi dan Keterwakilan Inklusif

Kompas.com - 23/11/2023, 13:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Good Party Governance

Demokrasi adalah fondasi dari sistem pemerintahan kita. Di bawah payung demokrasi, rakyat memilih wakil-wakilnya untuk mewakili suara dan kepentingan mereka di parlemen.

Namun, untuk dapat melakukan hal ini dengan baik, demokrasi meminta agar para wakil rakyat terbuka dan transparan.

Membuka riwayat hidup adalah langkah pertama yang sederhana, namun penting dalam membangun kepercayaan antara calon anggota DPR dan pemilih.

Ini adalah cara untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki integritas dan kompetensi untuk memimpin.

Melalui riwayat hidup, kita dapat melihat pengalaman, pendidikan, dan komitmen mereka terhadap pelayanan publik.

Pun demikian, keberagaman gender di parlemen bukan hanya soal keadilan, tetapi juga berkaitan erat dengan kemampuan parlemen untuk merepresentasikan kepentingan dan pandangan yang beragam dalam masyarakat.

Gagasan, solusi, dan perspektif yang beragam memperkaya diskusi di ruang legislatif dan mendorong kebijakan yang lebih holistik.

Dalam konteks negara demokrasi, peran partai politik sangatlah penting. Partai politik menyediakan mekanisme penting untuk pengorganisasian pemerintah, pertanggungjawaban, legitimasi rezim, stabilitas, efisiensi, dan transparansi.

Fungsi-fungsi ini membuat partai politik menjadi elemen yang tak terpisahkan dalam pemahaman kita tentang keberhasilan sistem demokrasi (Heidar dan Koole 2000b: 4–5).

Paige Johnson (2001) menyatakan partai amat penting untuk perwakilan karena pemilih membutuhkan partai untuk menjelaskan pilihan-pilihan yang disajikan dalam Pemilu.

Bagaimana seorang individu ketika menjabat? Lambang partai menyederhanakan pilihan.

Bagaimana pilihan menentukan seseorang yang duduk di Pemerintahan bertanggung jawab atas kebijakan? Tanpa partai, para pemilih tidak akan memilih lambang dan paket dari opsi kebijakan yang dapat dipilih dengan biaya informasi politik akan sangat mahal.

Oleh karena itu, pengungkapan riwayat hidup caleg dan komitmen memenuhi kuota 30 persen caleg perempuan seharusnya dilakukan oleh partai politik secara sadar dan sistematis, bukan hanya sekadar desakan dan kewajiban dari Komisi Pemilihan umum (KPU).

Dengan demikian, masyarakat dapat menilai, apakah partai politik tersebut memiliki komitmen untuk mengusung calon anggota legislatif yang berkualitas.

Tata kelola partai yang mendorong transparansi dan akuntabilitas (good party governance) memiliki peran sangat penting dalam konteks pemilu demokratis.

Ini disebabkan kenyataan bahwa salah satu pilar fundamental dalam membentuk pemerintahan berasal dari partai politik, yang kemudian mengisi jabatan-jabatan publik dan bertanggung jawab atas pembuatan kebijakan yang memengaruhi masyarakat secara luas.

Dalam kerangka konsep Good Party Governance, partai politik memiliki peran sentral dalam proses memilih dan mengusung calon anggota legislatif yang memiliki kualitas baik.

Tugas ini tidak hanya mencakup pemilihan calon yang mewakili nilai dan aspirasi masyarakat, tetapi juga memastikan bahwa calon tersebut memiliki kapasitas dan komitmen untuk melaksanakan tugas-tugas legislatif dengan integritas dan akuntabilitas tinggi.

Saat kita melangkah menuju Pemilu 2024, sesungguhnya transparansi bukanlah pilihan, melainkan kewajiban.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com