Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Sebut Gibran-Bobby Sudah Tutup Buku, Puan: Hal Teknis Administrasi Tak Perlu Pro-Kontra Lagi

Kompas.com - 21/11/2023, 15:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengaku tak ingin lagi mempersoalkan tentang keanggotaan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution di PDI-P.

Hal tersebut disampaikan ketika ditanya pernyataan Sekretaris jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto bahwa Gibran dan Bobby sudah tutup buku di PDI-P.

Menurut Puan, fokus PDI-P kini untuk memenangkan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Sekarang ini sudah tinggal berapa hari? 80 harian kalau enggak salah menuju tanggal 14 Februari," kata Puan ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

"Jadi sudahlah hal-hal teknis administrasi, menurut saya, itu tidak perlu kita pro kontra-kan kembali," ujarnya lagi.

Baca juga: Menanti Ketegasan PDI-P untuk Gibran dan Bobby Usai Hasto Sebut Sudah Tutup Buku

Puan mengatakan, seluruh anggota PDI-P kini turun ke lapangan menjalankan tugas masing-masing untuk memenangkan Pemilu 2024.

Terkait Gibran yang maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto, Puan menyerahkan kepada masyarakat sebagai pemegang hak pilih.

"Sehingga memang biarkan rakyat yang memilih, biarkan rakyat yang menentukan siapa pimpinan atau pemimpin yang rakyat pilih," kata Puan.

Lebih lanjut, Puan mengajak semua pihak untuk menjaga jalannya Pemilu 2024 dengan jujur, adil dan damai.

Oleh sebab itu, Ia menegaskan bahwa PDI-P tak lagi mempersoalkan masalah Bobby dan Gibran.

"Kita jalani saja dulu pesta demokrasi ini sampai 14 Februari," ujar Ketua DPR RI ini.

Baca juga: Puan Bilang PDI-P Tak Instruksikan Ganjar Kritik Pemerintahan Jokowi

Diberitakan sebelumnya, Hasto menjelaskan bahwa pihaknya menyebut Bobby dan Gibran sudah tutup buku setelah DPP PDI-P menerima surat usulan pemberhentian dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Medan dan Kota Solo.

Surat tersebut berisi pengajuan atau usulan agar DPP memberhentikan Bobby dan Gibran dari keanggotaan partai.

"Surat sudah diberikan DPC, sama isinya, yang beda hanya tanggal dan yang tandatangan, substansinya sama (pengajuan pemberhentian Bobby dan Gibran)," ujar Hasto ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).

Akan tetapi, Hasto sama sekali tidak membeberkan bukti surat dari DPC tersebut kepada awak media.

Baca juga: Puan Tak Tutup Kemungkinan Bertemu Jokowi di Luar Tugasnya sebagai Ketua DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com