Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iriana Diduga Ikut Dorong Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Gerindra: Ada Saja Isu yang Dicari

Kompas.com - 20/11/2023, 13:17 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menganggap dugaan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ikut dorong Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto sengaja dimunculkan.

Menurut dia, berbagai isu negatif muncul sejak awal Gibran memutuskan untuk menjadi pendamping Prabowo.

“Kan apa yang disampaikan itu kita belum tahu kebenarannya. Tapi, yang pasti memang sejak Mas Gibran ini maju, ada-ada saja isu yang dicari kan,” ujar Dasco di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Gibran Bantah Iriana Cawe-cawe untuk Muluskan Jalannya Maju Pilpres 2024

Meski begitu, Dasco tak menjawab secara pasti apakah benar Iriana ada di balik langkah Gibran menjajaki Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia lantas meminta agar kontestasi memperebutkan kursi RI-1 dan RI-2 dilakukan dengan adu gagasan

“Padahal kita seharusnya fokus dalam rangka adu program, dalam rangka pemenangan,” ujar dia. 

“Apakah kemudian ada pelanggaran hukum soal isu itu? Sebenarnya kan enggak ada,” kata Dasco.

Terakhir, ia berharap masing-masing kubu fokus untuk memenangkan capres-cawapresnya.

Sebelumnya, Gibran menampik Iriana cawe-cawe dalam langkah politiknya menjadi cawapres.

Baca juga: Ibu Negara Kembali Acungkan Jempol Saat Ditanya soal Gibran Jadi Cawapres

Ia membantah ibunya melakukan pertemuan dengan kelompok pengusaha dan relawan untuk mencari dukungan.

“Enggak benar. Tanya saja ke relawan, pernah enggak ketemu," kata Gibran ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2023) malam.

Sementara itu, Prabowo sendiri mengaku sudah meminta izin pada Jokowi dan Iriana untuk menggandeng Gibran di Pilpres 2024.


Jokowi mengaku telah memberikan restu pada Gibran, sedangkan Iriana mengacungkan jempolnya saat ditanya apakah sudah memberikan izin anaknya berlaga di pilpres mendatang.

Sikap Iriana itu ditunjukan saat ditanya awak media, selepas menemani Jokowi menghadiri Apel Santri Nasional 2023 di Surabaya, 22 Oktober 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com