Indo Barometer mengambil sampel sebanyak 1.230 responden di 38 provinsi memakai metodologi multistage random sampling pada 25-31 Oktober 2023. Survei tersebut memiliki margin of error sekitar 2,79 persen dan tingkat kepercayaan sekitar 95 persen.
Sejurus dengan itu, Poltracking Indonesia juga melakukan survei nasional terbaru pada 28 Oktober hingga 3 November 2023. Dalam survei tersebut, responden ditanya tentang siapa pasangan capres-cawapres yang akan dipilih jika pilpres dilakukan sekarang.
Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Gibran adalah 40,2 persen. Ganjar-Mahfud sebesar 30,1 persen, kemudian Anies-Imin sebesar 24,4 persen. Sementara itu, 5,3 persen responden masih tidak tahu atau tidak menjawab.
Sementara itu, lembaga survei Charta Politika Indonesia yang melakukan survei nasional pada 26-31 Oktober 2023 merilis data yang agak berbeda. Charta menanyakan kepada responden siapa pasangan yang akan dipilih apabila pilpres diadakan sekarang.
Hasilnya, dalam simulasi tiga pasangan, Ganjar-Mahfud (36,8 persen) menjadi pilihan utama. Prabowo-Gibran (34,7 persen) mengikuti di peringkat kedua, lalu Anies (24, persen) di peringkat ketiga.
Sementara itu, ada 4,3 persen responden yang belum memilih. Namun, meskipun Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di posisi teratas, jaraknya sangatlah tipis, 2,1 persen, di bawah margin of error survei.
Keempat, elektabilitas capres Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di simulasi tiga nama tanpa cawapres yang dilakukan lembaga survei Indikator Politik.
Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 27 Oktober - 1 November 2023, Prabowo yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) memperoleh 40,6 persen suara, Ganjar Pranowo 27,8 persen, dan Anies Baswedan 23,7 persen.
Survei indikator melibatkan 1.220 responden dengan umur minimal 17 tahun atau sudah menikah dengan metode multistage random sampling dari seluruh provinsi secara proporsional.
Survei tersebut juga dilakukan secara tatap muka dengan pewawancara terlatih dengan estimasi margin of error plus-minus 2,9 persen.
Survei-survei di atas dilakukan rata-rata di akhir Oktober 2023, sehingga belum merepresentasikan peristiwa-peristiwa politik awal November sampai pertengahan November 2023.
Untuk itu, Anies - Cak Imin dan Ganjar - Mahfud mau tak mau harus menghentikan tren pergerakan suara Prabowo - Gibran tersebut.
Hasil-hasil survei terbaru di atas harus benar-benar menjadi lampu kuning untuk melakukan instrospeksi atas strategi yang telah mereka terapkan selama ini.
Keduanya harus segera habis-habisan mengeluarkan semua kreatifitas komunikasi politiknya untuk segera satu orbit dengan tren perilaku pemilih, terutama segmen pemilih muda.
Tujuannya tentunya agar pemilihan kali ini tidak kaku dan hanya didominasi oleh satu pihak, yang notabene memang didukung oleh penguasa.
Kelemahan kedua kandidat adalah bahwa keduanya masih memainkan kartu pencitraan ala Jokowi 9 tahun lalu (Jokowi 1.0) dengan video-video blusukan, penjelasan-penjelasan program yang semiformal, dan serangan-serangan personal yang itu-itu saja alias dengan kemasan bahasa-bahasa aktivis kaum tua.
Pun ada kesan bahwa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sangat ingin dianggap pintar, sehingga acapkali penjelasan-penjelasan kompleks harus dihadirkan, yang justru semakin membuat generasi muda menjadi semakin sulit terangkul.
Sementara preferensi selera pemilih masa kini terhadap konten sudah berubah. Konten-konten visual informal kreatif (misalnya kartun dan animasi) dan konten audiovisual kreatif berisi perpaduan antara gerakan Tiktokistik, narasi pendek yang kreatif ala media Buzzfeed, lalu dibalut dengan musik dance yang sedang ramai dipakai, adalah jenis konten yang paling kuat dalam membangun kesan kepada anak muda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.