Dua kata kunci tersebut tidak muncul dalam narasi, tapi muncul dalam berbagai bentuk video kreatif yang unik dengan backsound music dance yang sesuai dengan tarian ala Prabowo itu.
Jadi cukup bisa dipahami jika di pasar segmen Gen Z, Prabowo bisa mendapatkan traksi 50 persenan.
Selain itu, "strategi tidak menyerang lawan" yang diterapkan juga melahirkan kreatifitas baru di kubu tim kreatif dan pendukung Prabowo.
Fokusnya langsung berubah ke sisi-sisi yang unik dan spesifik, yakni keunikan penampakan fisik, kucing kesayangan, dan pengawal pribadi Prabowo. Tiga subtopik ini paling banyak muncul dalam video Tiktok dan reel Instagram.
Penampakan fisik Prabowo melahirkan istilah yang sangat viral, yakni gemoy. Diikuti oleh kata Bobby, nama dari kucing jalanan yang berubah menjadi kucing kesayangan Prabowo.
Dan tak lupa pengawal-pengawal ganteng yang selalu melekat bersama Prabowo kemanapun beliau pergi, juga ikut meramaikan media sosial. Ketiga subfokus baru tersebut menjadi senjata ampuh Prabowo di dunia media sosial.
Selanjutnya adalah pernyataan-pernyataan "quotable" Prabowo yang juga tak kalah kuatnya dalam menggemparkan dunia media sosial.
Beberapa pernyataan tersebut dijadikan "backsound" video-video pendek viral di media sosial karena kata-kata tersebut berhasil menjadi representasi Prabowo dalam menggambarkan nasionalisme, ketegasan, dan kecintaannya kepada Indonesia.
Pendeknya, menjelang pemilihan kali ini, "vibes" Prabowo Subianto nampaknya jauh lebih "relate" dengan pemilih yang menghuni media sosial ketimbang dua pasangan capres cawapres lainnya, meskipun isinya terlihat kurang substantial alias kurang memperlihatkan proyeksi Indonesia lima tahun ke depan jika Prabowo - Gibran terpilih.
Namun demikian, hal tersebut juga sangat bisa dipahami karena Prabowo - Gibran memiliki posisi politik yang jauh lebih mudah dibanding dua pasangan lainnya, karena mengklaim diri sebagai penerus program-program dan kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi.
Artinya, Prabowo - Gibran tidak perlu capek-capek untuk menyampaikan rencana-rencana kebijakannya ke depan kepada publik.
Nah, perpaduan antara gerakan-gerakan strategis sebelum berpasangan dengan Gibran dan strategi "viral political marketing" via beberapa pendekatan kekinian, diakui atau tidak, memang terbilang berhasil dalam melejitkan raihan elektabilitas mereka dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Dalam survei terbaru Indo Barometer, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang didukung mayoritas partai pemerintah terlihat semakin meninggalkan dua rivalnya, yakni Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Prabowo-Gibran unggul dengan 34,2 persen. Diikuti pasangan Ganjar-Mahfud dengan 26,2 persen, kemudian Anies-Cak Imin dengan perolehan 18,3 persen.
Sementara itu, responden yang belum memutuskan masih mencapai 13,4 persen, yang masih merahasiakan pilihan 3,3 persen, dan menjawab tidak tahu 3,9 persen.