Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Masa Depan Kita Cerah, kalau Suram, Ngapain Gua Jadi Presiden

Kompas.com - 08/11/2023, 12:52 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, meyakini bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah sehingga dirinya berambisi untuk menjadi presiden.

Prabowo mengatakan, jika masa depan Indonesia suram, dirinya tidak mau menjadi presiden.

Hal tersebut Prabowo sampaikan saat menjadi pembicara di acara Sarasehan 100 Ekonom di Menara Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Mulanya, Prabowo menyebut Indonesia memiliki bahan pangan yang berlimpah.

"Kalau pangan kita berlimpah, kalau tidak impor energi, bapak-bapak sekalian, ini ada suatu perkembangan yang hebat sekali," ujar Prabowo.

Baca juga: Prabowo-Gibran Tetap Maju di Pilpres walau Anwar Usman Dinyatakan Langgar Etik dan Diberhentikan dari Ketua MK

Prabowo menjelaskan, sekitar satu atau dua bulan lalu, seorang pakar energi asal Brasil datang ke Indonesia.

Saat itu, pakar energi tersebut menyampaikan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara yang mempunyai bahan bakar minyak (BBM) berasal dari dalam negeri.

"Dia sampaikan ke tokoh-tokoh kita, Indonesia is the only country, negara satu-satunya yang 100 persen kebutuhan BBM-nya bisa dihasilkan dari bio, dan 100 persen dari dalam negeri," tuturnya.

"Jadi solar bisa 100 persen dari biofuel, kelapa sawit, singkong, dan sebagainya. Bensin 100 persen dari tebu. We are the only country in the world. Jadi nanti BBM kita green. BBM kita terbarukan. Tiap tahun panen, kita enggak akan habis-habis," sambung Prabowo.

Baca juga: MKMK Berhentikan Anwar Usman, Jubir Anies Tantang Prabowo Ganti Cawapres

Maka dari itu, menteri pertahanan tersebut meyakini masa depan Indonesia cerah.

Prabowo pun menekankan dirinya juga tidak mau memimpin Indonesia jika masa depan Indonesia suram.

"Saudara-saudara sekalian, we are very confident masa depan kita cerah. Karena itu, saya ingin jadi Presiden Republik Indonesia. Kalau masa depan suram, ngapain gua jadi presiden, kan gitu," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com