Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sandwich Generation Akan Meningkat pada 2035, Kepala BKKBN: Optimalisasi Mutlak Dilakukan

Kompas.com - 30/10/2023, 13:02 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

dr. Hasto juga mengaku sangat bangga dengan para remaja yang tergabung dalam GenRe karena memberikan optimisme untuk meraih Indonesia sejahtera pada 2045.

"Itulah forum GenRe, Forum Anak, forum OSIS kita yang pemikirannya cemerlang luar biasa,” katanya. 

Dia mengaku optimistis GenRe dapat membawa masa depan Indonesia yang lebih cerah dan sejahtera. 

“Inilah GenRe kita. Proporsi penduduk anak-anak kita seusia GenRe, seusia anak sekolah, dan remaja. Ini yang paling besar," ujarnya.

SDM lebih penting dari SDA

Pada kesempatan itu, Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, sumber daya manusia (SDM) bagi suatu negara adalah yang paling penting.

Baca juga: Kepala BKKBN: Stunting Jadi Momok bagi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

"Bagi suatu negara sumber daya yang paling berharga bukanlah tambang, minyak, atau pun gas bumi. Sumber daya paling berharga adalah SDM. Tidak ada satu pun negara maju tanpa sumber daya manusia yang berkualitas,” katanya. 

Dia mengatakan, para peserta atau remaja yang hadir pada kegiatan tersebut merupakan generasi-generasi penerus bangsa yang akan mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera.

Pada kesempatan itu, Bintang berharap, Adujaknas 2023 tidak hanya menjadi selebrasi semata. Namun juga membantu para remaja untuk saling berbagi, menginspirasi, dan memotivasi satu sama lain.

"Kami tidak ingin hanya selebrasi semata, tetapi ada implementasi dari diskusi yang kalian lakukan selama beberapa hari ini,” katanya yang dikukuhkan sebagai Bunda GenRe tahun lalu. 

“Bunda sangat berharap apa yang disampaikan ketua panitia, permasalahan-permasalahan yang didiskusikan tahun lalu itu akan dijawab tahun ini,” ujarnya. 

Baca juga: Ada 4,8 Juta Ibu Hamil Per Tahun, Kepala BKKBN: Kalau Dibiarkan Ada 20 Persen yang Melahirkan Anak Stunting

Bintang menegaskan, jawabannya tersebut juga memerlukan implementasi dengan program-program dan kerja keras.

“Karya-karya kalian mampu dibuktikan melalui berbagai stan tadi. Mudah-mudahan terus kalian tingkatkan. Sekali lagi apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras, inovasi, dan kreativitas generasi remaja yang datang dari seantero Indonesia," ucapnya.

Pentingnya berorganisasi

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan, anak-anak yang sudah terlatih berorganisasi, seperti di GenRe, akan lebih mampu bekerja dengan baik di dunia kerja.

"Saya melihat kegiatan ini sangat strategis. Karena kalau saya, Pak Hasto, Bu Bintang, Mbak Ita (Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu) sudah masuk dunia kerja, rekan-kerja kita yang bisa bekerja pasti yang punya aktivitas waktu kuliah dan sekolah,” ujarnya. 

Baca juga: 57,9 Persen Anak Indonesia Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni, Kepala BKKBN: Ini Jadi Penyebab Stunting

Sumarno mengatakan, anak-anak disarankan tidak hanya belajar di kelas dengan buku saja, tetapi bersosialisasi, berorganisasi, dan memahami orang lain. Pasalnya, para pekerja di dunia kerja harus dapat berkolaborasi, bekerja sama, dan berkomunikasi.  

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com