dr. Hasto juga mengaku sangat bangga dengan para remaja yang tergabung dalam GenRe karena memberikan optimisme untuk meraih Indonesia sejahtera pada 2045.
"Itulah forum GenRe, Forum Anak, forum OSIS kita yang pemikirannya cemerlang luar biasa,” katanya.
Dia mengaku optimistis GenRe dapat membawa masa depan Indonesia yang lebih cerah dan sejahtera.
“Inilah GenRe kita. Proporsi penduduk anak-anak kita seusia GenRe, seusia anak sekolah, dan remaja. Ini yang paling besar," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, sumber daya manusia (SDM) bagi suatu negara adalah yang paling penting.
Baca juga: Kepala BKKBN: Stunting Jadi Momok bagi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045
"Bagi suatu negara sumber daya yang paling berharga bukanlah tambang, minyak, atau pun gas bumi. Sumber daya paling berharga adalah SDM. Tidak ada satu pun negara maju tanpa sumber daya manusia yang berkualitas,” katanya.
Dia mengatakan, para peserta atau remaja yang hadir pada kegiatan tersebut merupakan generasi-generasi penerus bangsa yang akan mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera.
Pada kesempatan itu, Bintang berharap, Adujaknas 2023 tidak hanya menjadi selebrasi semata. Namun juga membantu para remaja untuk saling berbagi, menginspirasi, dan memotivasi satu sama lain.
"Kami tidak ingin hanya selebrasi semata, tetapi ada implementasi dari diskusi yang kalian lakukan selama beberapa hari ini,” katanya yang dikukuhkan sebagai Bunda GenRe tahun lalu.
“Bunda sangat berharap apa yang disampaikan ketua panitia, permasalahan-permasalahan yang didiskusikan tahun lalu itu akan dijawab tahun ini,” ujarnya.
Bintang menegaskan, jawabannya tersebut juga memerlukan implementasi dengan program-program dan kerja keras.
“Karya-karya kalian mampu dibuktikan melalui berbagai stan tadi. Mudah-mudahan terus kalian tingkatkan. Sekali lagi apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras, inovasi, dan kreativitas generasi remaja yang datang dari seantero Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan, anak-anak yang sudah terlatih berorganisasi, seperti di GenRe, akan lebih mampu bekerja dengan baik di dunia kerja.
"Saya melihat kegiatan ini sangat strategis. Karena kalau saya, Pak Hasto, Bu Bintang, Mbak Ita (Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu) sudah masuk dunia kerja, rekan-kerja kita yang bisa bekerja pasti yang punya aktivitas waktu kuliah dan sekolah,” ujarnya.
Sumarno mengatakan, anak-anak disarankan tidak hanya belajar di kelas dengan buku saja, tetapi bersosialisasi, berorganisasi, dan memahami orang lain. Pasalnya, para pekerja di dunia kerja harus dapat berkolaborasi, bekerja sama, dan berkomunikasi.