Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pesan Tuhan" di Balik Kemeja Putih Mahfud MD Dipakai Daftar Capres-Cawapres

Kompas.com - 19/10/2023, 12:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Nicholas Ryan Aditya,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden (cawapres) yang diusung PDI-P dan koalisinya, Mahfud MD, menyatakan ada pesan terselubung mengapa dia baru bisa menggunakan kemeja putih yang batal digunakan buat mendaftar sebagai peserta Pilpres 2019.

"Ternyata ada pesan Tuhan di baju ini. Ditunda dulu untuk dipakai ke KPU, dan hari ini bisa dipakai untuk mendaftar," kata Mahfud saat berpidato di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).

Ketika menyampaikan hal itu, Mahfud nampak tersenyum. Bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo yang berdiri di samping Mahfud juga nampak turut tersenyum.

Mahfud kemudian mengenang kembali sejarah kemeja putih yang sudah dia buat khusus dan seharusnya dipakai untuk mendaftar sebagai cawapres 5 tahun lalu.

Baca juga: Menjelang Kedatangan Ganjar-Mahfud ke KPU, Relawan Tampilkan Pertunjukan Ondel-ondel hingga Tarian Asal Papua

"Ini saya memakai baju putih yang 5 tahun lalu saya siapkan untuk mendaftar ke KPU. Ini dulu tidak jadi dipakai meskipun sudah jadi," ucap Mahfud.

Ganjar dan Mahfud dijadwalkan mendaftar ke KPU pada pukul 11.00 WIB.

Sebelumnya, pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) lebih dulu mendaftarkan diri ke KPU.

Mereka diantar oleh pimpinan partai pengusung yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni Partai Nasdem, PKS, dan PKB.

Baca juga: Mahfud MD Kenakan Kemeja Putih yang Disiapkan untuk Jadi Cawapres Jokowi 5 Tahun Lalu


Terdapat cerita unik terkait Mahfud yang batal menjadi cawapres menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Pada saat itu terjadi drama di detik-detik terakhir pengumuman cawapres Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang maju sebagai petahana.

Pada hari yang sudah ditentukan untuk pengumuman cawapres, Presiden Jokowi hadir di sebuah rumah makan di Jakarta Pusat bersama para ketua umum partai politik koalisi pemerintahan.

Mahfud juga hadir di sebuah restoran yang tidak jauh dari lokasi pengumuman cawapres. Akan tetapi, saat tiba waktu pengumuman ternyata sosok yang dipilih Presiden Jokowi sebagai cawapres adalah KH Ma'ruf Amin.

Baca juga: Naik KRL, Kader PDI-P di Depok Berangkat ke KPU Kawal Pendaftaran Ganjar-Mahfud

Alhasil Mahfud yang sudah mengenakan kemeja putih lengan panjang memilih pulang.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra beberapa waktu lalu sempat mengungkapkan alasan mengapa Mahfud batal menjadi cawapres Presiden Jokowi pada 2019 silam.

Yusril mengungkapkan, untungnya saat itu kubu Jokowi cuma membocorkan inisial saja sebelum pengumuman cawapres. Inisial nama yang dibocorkan kala itu adalah "M".

Menurut Yusril, pihak yang membuat Mahfud gagal maju sebagai cawapres Jokowi adalah Partai Golkar.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Berbaju Hitam dan Putih, PDI-P: Wujud Cita-cita Proklamasi Tidak Boleh Abu-abu

"Untung pada waktu itu hanya disebutkan inisial. Inisial yang disebutkan M. M ini Mahfud. Begitu Mahfud ini siap-siap, tiba-tiba ada penolakan dari Golkar terhadap Mahfud," kata Yusril saat ditemui di Senopati, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

"Kenapa Golkar bersikeras menolak Mahfud? Kabar yang saya terima waktu itu, (Mahfud) pernah mendeklarasikan pembubaran Golkar," ujar Yusril melanjutkan.

Yusril mengatakan, Golkar saat itu sama sekali tidak menerima Mahfud yang menjadi cawapres Jokowi.

Oleh karena itu, kubu Jokowi mencari tokoh lain yang berinisial "M" juga. Hingga akhirnya, dipilihlah mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.

"Tiba-tiba Mahfud deadlock, ditolak habis-habisan sama Golkar. Dicarilah orang yang inisialnya M di depan, ya Ma'ruf. Sayangnya, enggak Mahendra gitu," kata sambil berkelakar.

Baca juga: Harta Kekayaan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Bakal Capres-Cawapres Pemilu 2024

Dalam program Aiman di Kompas TV yang ditayangkan pada 11 Januari 2022, Mahfud MD mengakui nyaris menjadi cawapres Jokowi pada Pilpres 2019.

Menurut Mahfud, kala itu dirinya sudah dihubungi pihak Istana untuk mempersiapkan diri. Ia bahkan diminta menjahit baju untuk konvoi. Namun, pada detik-detik terakhir, rencana itu berubah. Nama Mahfud digantikan oleh Ma'ruf Amin.

"Politik begitu bisa terjadi belokan tiba-tiba. Enggak apa-apa, itu biasa aja, selalu terjadi," kata Mahfud dalam program Aiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com