Salin Artikel

"Pesan Tuhan" di Balik Kemeja Putih Mahfud MD Dipakai Daftar Capres-Cawapres

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden (cawapres) yang diusung PDI-P dan koalisinya, Mahfud MD, menyatakan ada pesan terselubung mengapa dia baru bisa menggunakan kemeja putih yang batal digunakan buat mendaftar sebagai peserta Pilpres 2019.

"Ternyata ada pesan Tuhan di baju ini. Ditunda dulu untuk dipakai ke KPU, dan hari ini bisa dipakai untuk mendaftar," kata Mahfud saat berpidato di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).

Ketika menyampaikan hal itu, Mahfud nampak tersenyum. Bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo yang berdiri di samping Mahfud juga nampak turut tersenyum.

Mahfud kemudian mengenang kembali sejarah kemeja putih yang sudah dia buat khusus dan seharusnya dipakai untuk mendaftar sebagai cawapres 5 tahun lalu.

"Ini saya memakai baju putih yang 5 tahun lalu saya siapkan untuk mendaftar ke KPU. Ini dulu tidak jadi dipakai meskipun sudah jadi," ucap Mahfud.

Ganjar dan Mahfud dijadwalkan mendaftar ke KPU pada pukul 11.00 WIB.

Sebelumnya, pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) lebih dulu mendaftarkan diri ke KPU.

Mereka diantar oleh pimpinan partai pengusung yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni Partai Nasdem, PKS, dan PKB.

Pada saat itu terjadi drama di detik-detik terakhir pengumuman cawapres Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang maju sebagai petahana.

Pada hari yang sudah ditentukan untuk pengumuman cawapres, Presiden Jokowi hadir di sebuah rumah makan di Jakarta Pusat bersama para ketua umum partai politik koalisi pemerintahan.

Mahfud juga hadir di sebuah restoran yang tidak jauh dari lokasi pengumuman cawapres. Akan tetapi, saat tiba waktu pengumuman ternyata sosok yang dipilih Presiden Jokowi sebagai cawapres adalah KH Ma'ruf Amin.

Alhasil Mahfud yang sudah mengenakan kemeja putih lengan panjang memilih pulang.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra beberapa waktu lalu sempat mengungkapkan alasan mengapa Mahfud batal menjadi cawapres Presiden Jokowi pada 2019 silam.

Yusril mengungkapkan, untungnya saat itu kubu Jokowi cuma membocorkan inisial saja sebelum pengumuman cawapres. Inisial nama yang dibocorkan kala itu adalah "M".

Menurut Yusril, pihak yang membuat Mahfud gagal maju sebagai cawapres Jokowi adalah Partai Golkar.

"Untung pada waktu itu hanya disebutkan inisial. Inisial yang disebutkan M. M ini Mahfud. Begitu Mahfud ini siap-siap, tiba-tiba ada penolakan dari Golkar terhadap Mahfud," kata Yusril saat ditemui di Senopati, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

"Kenapa Golkar bersikeras menolak Mahfud? Kabar yang saya terima waktu itu, (Mahfud) pernah mendeklarasikan pembubaran Golkar," ujar Yusril melanjutkan.

Yusril mengatakan, Golkar saat itu sama sekali tidak menerima Mahfud yang menjadi cawapres Jokowi.

Oleh karena itu, kubu Jokowi mencari tokoh lain yang berinisial "M" juga. Hingga akhirnya, dipilihlah mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.

"Tiba-tiba Mahfud deadlock, ditolak habis-habisan sama Golkar. Dicarilah orang yang inisialnya M di depan, ya Ma'ruf. Sayangnya, enggak Mahendra gitu," kata sambil berkelakar.

Dalam program Aiman di Kompas TV yang ditayangkan pada 11 Januari 2022, Mahfud MD mengakui nyaris menjadi cawapres Jokowi pada Pilpres 2019.

Menurut Mahfud, kala itu dirinya sudah dihubungi pihak Istana untuk mempersiapkan diri. Ia bahkan diminta menjahit baju untuk konvoi. Namun, pada detik-detik terakhir, rencana itu berubah. Nama Mahfud digantikan oleh Ma'ruf Amin.

"Politik begitu bisa terjadi belokan tiba-tiba. Enggak apa-apa, itu biasa aja, selalu terjadi," kata Mahfud dalam program Aiman.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/19/12061301/pesan-tuhan-di-balik-kemeja-putih-mahfud-md-dipakai-daftar-capres-cawapres

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke