KILAS

BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Di Universitas Peking, Gus Halim Tegaskan Desa Mampu Kelola Sumber Daya Sendiri

Kompas.com - 17/10/2023, 12:52 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dianggap sebagai sistem yang paling transparan di Indonesia. 

Dia mengatakan itu saat menghadiri dialog ilmiah bersama civitas akademika di Universitas Peking, Beijing, China, Senin (16/10/2023).

Menteri yang akrab disapa Gus Halim itu menjelaskan, dengan sistem tata kelola keuangan desa itu, masyarakat dapat mengakses dan mengetahui program desa karena dipasang di lokasi yang mudah dilihat warga desa.

Salah satu komponen terbesar dalam APBDes adalah dana desa yang digulirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2015.

"Meskipun awalnya terdapat pro dan kontra terkait penyaluran dana desa, tetapi seiring berjalannya waktu masyarakat desa berhasil membuktikan kemampuannya untuk mengelola dana tersebut," katanya dalam siaran pers.

Baca juga: Kemenkeu: Dana Desa 2024 Digunakan untuk Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

Untuk itu, Gus Halim menggulirkan wacana "Percaya Desa, Desa Bisa" sebagai jawaban yang meragukan kemampuan desa untuk mengelola sumber daya sendiri. 

Hal tersebut diperkuat hasil nyata pembangunan infrastruktur yang luas, baik untuk mendukung aktivitas ekonomi maupun meningkatkan kualitas hidup warga desa.

Mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu mengatakan, dana desa telah menjadi pilar utama pembangunan prasarana yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.

Kegiatan-kegiatan itu, seperti jalan desa, jembatan, pasar desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa), tambatan perahu, embung, irigasi, dan penahan tanah.

Selama 2015-2023, dana desa juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa yang mencakup sarana olahraga, penyediaan air bersih, mandi cuci kakus (MCK), pondok bersalin desa (polindes), drainase, pendidikan anak usia dini (PAUD), posyandu, dan sumur.

Baca juga: Menteri Desa PDTT Apresiasi Pemda yang Berperan dalam 41 Persen Pembangunan Desa

Lebih lanjut, Gus Halim juga memamerkan sistem Indeks Desa Membangun (IDM) yang mengkategorisasikan desa dengan status mandiri, maju, berkembang, tertinggal, dan sangat tertinggal.

Berdasarkan data IDM 2023 Kementerian Desa (Kemendesa) PDTT, jumlah desa dengan status mandiri di Indonesia meningkat menjadi 11.456 desa dari sebelumnya 6.238 pada 2022. 

Jumlah desa maju juga meningkat menjadi 23.035 desa pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebanyak 20.249 desa.

Sementara itu, jumlah desa berkembang pada 2023 tercatat menurun menjadi 28.766 dari tahun sebelumnya 33.902. 

Begitu pula jumlah desa tertinggal turun menjadi 7.154 desa, dan desa sangat tertinggal tersisa 4.850 desa.

Baca juga: Raih Capaian SDGs Tertinggi, Dua Desa di Hulu Sungai Tengah Terima Penghargaan dari Kemendesa PDTT

Selain IDM, Gus Halim juga menyinggung soal tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) Desa yang dikampanyekan sejak 2021 silam. 

Dia menyebutkan, program tersebut merupakan pelokalan SDGs global ke level desa. 

Gus Halim berharap, SDGs Desa dapat memperkuat pemahaman stakeholder di desa mengenai tujuan pembangunan desa.

"Terjadi perubahan kata kunci dalam pendekatan pembangunan, dari keinginan elite desa menjadi berbasis pada permasalahan yang dihadapi masyarakat, tentunya dengan fokus pada data mikro," katantya.

Kekhasan pemerintahan desa

Pada kesempatan itu, Gus Halim mengatakan, desa di Indonesia memiliki keistimewaan dan kekhasan tertentu yang membuatnya berbeda dengan satuan pemerintahan lainnya.

Baca juga: Wakil Menteri Desa PDTT Tekankan Pentingnya Kemitraan untuk Capai Tujuan Pembangunan Desa

Dia menyebutkan, pengelolaan desa selalu berbasis pada budaya, tradisi, serta ciri khas masyarakat desa yang mengedepankan kebersamaan dan gotong royong.

"Ada keistimewaan desa dan dimensi kekhasan yang membedakan desa dari pemerintahan lainnya," kata Profesor Kehormatan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu. 

Adapun sesi dialog ilmiah itu berlangsung seru dan interaktif. Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa S3 bernama Kaijun Yin tengah menyoroti tantangan di daerah kepulauan Indonesia. 

Kaijun Yin mengaku ragu bahwa produksi agraria saja tidak cukup untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.

Menanggapi hal itu, Gus Halim mengatakan, ada kebijakan khusus untuk daerah kepulauan Indonesia dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Menteri Desa PDTT Sebut Desa Bangkitkan Optimisme Pembangunan Berkelanjutan 2030

Selain kebijakan, ada pula strategi dengan dana khusus melalui kemitraan dengan mitra pembangunan luar negeri, pembangunan infrastruktur, dan peran Bumdesa dalam meningkatkan kesejahteraan warga desa.

Dialog ilmiah tersebut dihadiri Wakil Kepala Institut Ilmu Sosial Universitas Peking Zhai Kun dan dimoderatori Ketua Jurusan Kong Tao, Dosen Bahasa Indonesia Xie Kankan, dan perwakilan dari Administration and Management Institution of Ministry of Agriculture and Rural Affairs (MARA) Liu Jinping.

Dialog itu dihadiri pula para mahasiswa, yaitu mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia dan mashsiswa jurusan Hubungan Internasional.


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com