Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Sebut Rencana Pertemuan Mentan dan Presiden Belum Tentu soal Pengunduran Diri

Kompas.com - 05/10/2023, 12:44 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menilai, rencana pertemuan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan Presiden Joko Widodo belum tentu soal pengunduran diri.

Sebab, Syahrul baru saja melakukan kunjungan kerja ke luar negeri dan belum melaporkan hasilnya ke Jokowi.

“Syahrul Yasin Limpo ini kan baru pulang dari luar negeri, kunjungan luar negeri, kunjungan kerja,” ucap Ali dihubungi awak media, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Ditanya soal Keberadaan Syahrul Yasin Limpo usai Kembali ke Tanah Air, Waketum Nasdem: Belum Tahu

“Ya bisa jadi dia ketemu Presiden, konteksnya untuk melaporkan kegiatan di luar negeri,” sambung dia.

Ali menambahkan, Syahrul tak perlu mengundurkan diri selama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum memutuskan statusnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

“Iya kalau dia belum jadi tersangka ya kan terus apa yang urgent?” sebut dia.

Ia mengatakan, Nasdem bakal tetap menunggu keputusan dari KPK.

Ali pun tak mempersoalkan jika lembaga antirasuah itu sudah melakukan penggeledahan di rumah dinas Syahrul.

Baca juga: Mentan Disebut Hilang Kontak di Luar Negeri, Nasdem: Masuk Indonesia 5 Oktober

Ia menegaskan, pihaknya tetap akan mengutamakan asas praduga tak bersalah.

“Sedangkan orang yang sudah dinyatakan tersangka itu masih belum tentu dia bersalah. Kita pasti mendambakan asas praduga tak bersalah,” imbuh dia.

Sebelumnya, kuasa hukum Syahrul, Febri Diansyah mengatakan kliennya berencana untuk menemui Jokowi hari ini.

Namun demikian, ia tak menyampaikan apa tujuan Syahrul bertemu dengan Jokowi.

Diketahui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim mendapatkan informasi dari KPK bahwa Syahrul sudah ditetapkan sebagai tersangka.

KPK pun menyatakan telah mengamankan uang puluhan miliar rupiah dan 12 pucuk senjata api saat menggeledah rumah dinas Syahrul di Jakarta.

Baca juga: Bendum Nasdem: Kalau Syahrul Yasin Limpo ke Nasdem Tower Malam Ini Syukur, Enggak Juga Tak Apa

Syahrul sempat dikabarkan hilang kontak di luar negeri dan tak pulang sesuai jadwal semestinya. Namun, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni menampik kabar tersebut dan menyatakan Syahrul menjalani pengobatan prostat.

Ia kemudian kembali ke Tanah Air pada Rabu (4/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com