Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andang Subaharianto
Dosen

Antropolog, dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Rektor UNTAG Banyuwangi, Sekjen PERTINASIA (Perkumpulan Perguruan Tinggi Nasionalis Indonesia)

Bisikan Jokowi dan Imajinasi Titik Temu Ganjar-Prabowo

Kompas.com - 02/10/2023, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Karena itu, saya kira, sebagian besar publik berkepentingan terhadap pilpres satu putaran. Pemerintah pun berkepentingan. Dari banyak aspek, pilpres satu putaran akan lebih baik daripada dua putaran.

Namun, mengingat pilpres merupakan bagian demokrasi yang menjadi hajat politik rakyat melalui partai politik (parpol), tak bisa dipaksakan satu atau dua putaran.

Tak bisa pula dipaksakan pilpres diikuti dua atau tiga (poros) pasang capres-cawapres. Proses politik lah yang akan menentukan apakah dua atau tiga poros.

Narasi perubahan dan keberlanjutan

Sebagaimana bisa diikuti dari berbagai media, diskusi publik tentang dua poros pilpres menghangat kembali akhir-akhir ini.

Satu poros sudah terbentuk, yakni poros AMIN (Anies-Muhaimin), poros yang meninggalkan luka di hati pendukung Partai Demokrat.

Poros AMIN didukung Partai Nasdem, PKB, dan PKS. Hanya PKS yang merupakan partai non-pemerintahan Jokowi. Partai Nasdem dan PKB merupakan bagian dari kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.

Poros AMIN memainkan narasi “perubahan”, seiring dengan posisi Anies Baswedan yang oleh publik dikenal sebagai “antitesis Jokowi”.

Namun, sejak Muhaimin dan PKB bergabung membentuk poros AMIN, narasi perubahan mulai diadaptasi. Pasalnya, PKB merupakan parpol pendukung pemerintahan Jokowi.

Semula PKB bersama poros Prabowo Subianto. Di poros ini, selain PKB dan Partai Gerindra, ada PAN, Partai Golkar, dan PBB. Semua parpol penyokong poros Prabowo merupakan pendukung pemerintahan Jokowi. Narasi yang dibawakan adalah “keberlanjutan”.

Namun, sejak PKB hengkang dan membentuk poros AMIN, lalu Partai Demokrat meninggalkan Anies Baswedan dan bergabung dengan poros Prabowo, narasi keberlanjutan yang dibawakannya harus diadaptasi.

Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dikomandani putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengusulkan agar narasi keberlanjutan yang dibawakan Prabowo juga mengakomodasi ide perubahan Partai Demokrat.

Prabowo pun menerimanya, sehingga narasi keberlanjutan yang hendak dibawakannya perlu adaptasi.

Poros satu lagi, lawan poros AMIN, masih tanda tanya. Poros ini diimajinasikan merupakan penyatuan dari poros Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Selain PDI-P, poros Ganjar disokong PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo. Semua parpol penyokong poros Ganjar merupakan pendukung pemerintahan Jokowi.

Narasi yang didendangkan tentu saja “keberlanjutan”, mengingat Jokowi kader PDI-P yang diusung PDI-P pada dua pilpres yang dimenanginya.

Kinerja Jokowi dianggap sukses, terbukti kepuasan publik atas kinerjanya relatif tinggi (74,3 persen menurut survei Kompas awal Agustus 2023).

Pertanyaannya, apakah dua poros yang sama-sama mendendangkan keberlanjutan, meski ada adaptasi di pihak Prabowo pasca-Partai Demokrat bergabung, akan menyatukan diri? Adakah jalan menuju titik temu?

Sebagian publik menganggap penyatuan poros Ganjar dan Prabowo mustahil, utopis. Pasalnya, masing-masing telah dideklarasikan sebagai bakal capres.

Baik Ganjar maupun Prabowo dan para pendukungnya tak akan menerima posisi sebagai calon wakil presiden (cawapres). Ada gengsi politik pula di sana.

Singkat kata, menyatukan poros Ganjar dan Prabowo sangat tidak masuk akal, baik dari sisi rasionalitas politik maupun dari sisi etika politik terkait aspirasi yang berkembang di kalangan pendukung masing-masing.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com