Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andang Subaharianto
Dosen

Antropolog, dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Rektor UNTAG Banyuwangi, Sekjen PERTINASIA (Perkumpulan Perguruan Tinggi Nasionalis Indonesia)

Bisikan Jokowi dan Imajinasi Titik Temu Ganjar-Prabowo

Kompas.com - 02/10/2023, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, sebagian publik, termasuk saya, masih menaruh harapan. Alasannya, politik begitu cair. Tak ada yang tak mungkin. Apalagi, narasi yang dibawakan Ganjar dan Prabowo relatif sama: “keberlanjutan”.

Parpol pendukungnya pun hampir semua bagian dari pemerintahan Jokowi. Hanya Partai Demokrat saja yang berada di luar pemerintahan Jokowi.

Hasil survei Kompas awal Agustus 2023, juga menunjukkan betapa besar keinginan publik terhadap keberlanjutan program pemerintahan Jokowi.

Siapa pun capres – cawapres, bila mengusung program kerja kabinet pemerintahan Jokowi akan mendapat insentif elektoral.

Lalu, baik pihak Ganjar maupun Prabowo, masih juga membuka opsi tersebut. Meski masing-masing masih bertahan pada posisi capres.

Hingga detik ini memang belum ada yang “rela” menerima posisi cawapres. Tapi, di politik berlaku pula adagium “menit terakhir” (last minute). Penetapan Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga pada “menit terakhir”. Ini membuktikan bahwa adagium tersebut masih berlaku.

Menuju atau di “menit terakhir” segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk dua poros pada Pilpres 2024. Poros AMIN pada satu sisi dan poros penyatuan Ganjar dan Prabowo pada sisi lain. Entah dengan formasi Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar.

Jokowi sebagai trendsetter

Poros AMIN dengan narasi “perubahan yang diadaptasi” sedang menunggu lawan. Cepat atau lambat (mengikuti adagium “menit terakhir”), lawan AMIN adalah poros yang mendendangkan “keberlanjutan”.

Dari narasi yang didendangkan dan parpol yang mendendangkannya, saya melihat bahwa Presiden Jokowi – meminjam istilah era media sosial – adalah “trendsetter”.

Istilah “trendsetter” mengacu pada orang yang menciptakan tren terbaru, lalu diikuti oleh pengikut dengan sebutan “followers”.

Jokowi sebagai “trendsetter” tentu saja bukan tanpa kepentingan. Mustahil kelas presiden membiarkan begitu saja proses politik pada transisi kepemiminan pasca-dirinya.

Pidatonya dalam berbagai kesempatan, termasuk saat Rakernas IV PDI-P kemarin, memperlihatkan kepentingannya terhadap masa depan bangsa Indonesia. Meski tak eksplisit menyebut penyatuan poros Ganjar dan Prabowo.

Ia juga sering mengungkapkan pandangannya tentang tantangan masa depan bangsa Indonesia dan kepemimpinan yang dibutuhkan.

Karena itu, posisi Jokowi sebagai “trendsetter” akan membuat dirinya selalu dilihat, didengar perkataannya, dibaca gerak-gerik dan bahasa tubuhnya, lalu membuahkan “followers” dengan beragam kepentingan pula.

Para “followers” itu di antaranya parpol dan pemimpinnya, kelompok sukarelawan dan pemimpinnya, serta perseorangan.

Semakin mendekati “menit terakhir” tren terbaru yang diciptakan oleh Jokowi akan selalu diperhatikan “followers”. Jokowi tentu punya kontribusi besar terhadap proses politik apakah imajinasi dua poros pada Pilpres 2024 akan menjadi kenyataan atau tinggal imajinasi.

Dan, siapa tahu melalui politik pangan yang menjadi perhatian serius Jokowi terjadi titik temu antara poros Ganjar dan Prabowo. Juga titik temu dalam hal pembagian tugas politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com