Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

"Kode Keras" dari Kemayoran: Jokowi Dukung Ganjar Pranowo

Kompas.com - 02/10/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jikalau aku misalnya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada Tanah Air dan bangsa.” – Bung Karno.

Penggalan suara asli Bung Karno yang diperdengarkan dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan yang dihelat di Kemayoran, Jakarta, 29 September 2023 lalu, seakan memantik patriotisme dari kader-kader “banteng” dan tamu undangan yang hadir, termasuk Presiden Joko Widodo dan bakal capres Ganjar Pranowo.

Saya yang diundang sebagai narasumber Rakernas bersama ribuan anggota PDI Perjuangan yang hadir dari berbagai penjuru daerah menjadi “saksi” simbolisasi politik dan “kode keras” dari elite-elite partai dan Presiden Jokowi.

Di tengah persepsi publik yang terbangun selama ini, mengingat dalam berbagai momen kenegaraan Jokowi selalu “mengajak” Prabowo Subianto, masyarakat menganggap kalau Jokowi “condong” mendukung bakal capres Prabowo yang diusung Koalisi Indonesia Maju.

Padahal sebagai kader yang diusung PDI Perjuangan mulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden dua periode, adalah hal mutlak bagi Jokowi untuk “mendukung” Ganjar Pranowo tanpa syarat.

Akar rumput PDI Perjuangan semakin jengah dengan sikap Jokowi yang seakan-akan menjadi “juru bicara” Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Dalam hal isu pencekikkan dan penamparan Wakil Menteri Pertanian dan kontroversial proyek food estate yang dikerjakan Kementerian Pertahanan, justru Jokowi yang menjadi pembela utama Prabowo.

Publik semakin bingung ketika Jokowi mengizinkan putra bungsunya Kaesang Pangarep bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PSI di kontestasi politik jelang Pilpres 2024 semakin merapat ke kubu Prabowo Subianto.

Seperti sengaja mengingkari aturan partai yang melarang dalam satu keluarga memiliki perbedaan pilihan, Jokowi malah merestui Kaesang untuk melabuhkan pilihan politiknya untuk bergabung dengan PSI, bukan ke PDI Perjuangan.

Beralasan karena Kaesang sudah berumah tangga dan mandiri, Jokowi memberi kebebasan bagi Kaesang untuk memilih wadah aspirasi politiknya.

Berbeda dengan pilihan kakak kandungnya yang menjadi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming dan kakak iparnya yang menjadi Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang memilih PDI Perjuangan, tetap saja pilihan Kaesang membuat bingung pendukung garis keras banteng.

Pemakaian rumah pribadi Jokowi di Solo sebagai tempat seremonial penerimaan Kaesang sebagai anggota baru PSI yang dihadiri pengurus dan dewan pembina PSI, tidak pelak menimbulkan kontradiksi dengan pernyataan Jokowi tentang Kaesang yang telah mandiri.

Megawati menggandeng Jokowi dan Ganjar

Rakernas PDI Perjuangan kali ini bisa dimaknai sebagai momentum politik untuk menjawab keragu-raguan dan kebingungan akar rumput partai ini.

Di acara pembukaan Rakernas, Megawati Soekarnoputri kembali memainkan perannya sebagai “mahaguru” politik yang mengedepankan mata batin.

Saat menaiki panggung yang relatif tinggi dari lantai dasar, Megawati sengaja meminta bantuan Ganjar untuk menapak naik.

Usai menerima benih padi dari penemu varietas benih padi “Mari Sejahterakan Petani” Surono Danu, Megawati kembali menuruni panggung acara untuk kembali ke kursi para tamu.

Megawati begitu piawai menggunakan semiotika komunikasi. Saat menuruni panggung, kali ini menggandeng Jokowi di tangan kanannya dan Ganjar di tangan kirinya.

Saya menjadi teringat dengan kajian semiotika yang mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda, di mana persepsi dan pandangan tentang realitas dikonstruksikan oleh kata-kata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com