Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2023, 22:30 WIB
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan mengungkap Proyek Strategis Nasional (PSN) yang disebut berpotensi disusupi "titipan kanan kiri".

Jokowi juga mempersilakan Anies menunjuk pihak yang diduga menyusupkan titipan dalam proyek strategis nasional itu.

"Ya ditunjuk saja, proyek yang mana, yang titip siapa," ujar Jokowi saat ditemui usai menghadiri acara Istana Berbatik di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023) malam.

Baca juga: Ditanya soal Isu Reshuffle, Jokowi: Dengar dari Mana?

Jokowi pun enggan mengomentari lebih lanjut kritik bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu.

Adapun kritikan Anies itu disampaikan dalam Rakornas Partai Masyumi di Jakarta pada Sabtu (30/9/2023).

Mengutip Kompas TV, pada kesempatan itu, Anies menyebut bahwa PSN tidak dikelola dengan baik, sebab titipan dari berbagai pihak menyusup dalam agenda itu tanpa diketahui.

"Tapi kalau itu tak dilakukan dengan baik, PSN itu kemudian jadi titipan kanan kiri yang masuk tanpa kita ketahui bagaimana proses itu disusun," ucap Anies.

"Dan ketika titipan kanan-kiri, konsekuensinya dirasakan oleh masyarakat," lanjutnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo juga turut buka suara merespons kritik Anies. Ganjar meminta mantan Gubernur DKI Jakarta itu membuka melontarkan isu PSN bisa disusupi titipan kana kiri dengan data.

Baca juga: Menpora Dito Ariotedjo Tak Masalah jika Dicopot Jokowi

Tujuannya, agar tidak memunculkan penafsiran lain di tengah publik.

"Kanan kiri itu siapa?" ucap Ganjar dikutip dari Kompas TV, Minggu (1/10/2023).

"Sebutin saja datanya secara terbuka yang nitip siapa, pakai data" tambah Ganjar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com