Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2023, 21:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, partainya tidak menutup rencana pertemuan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Meskipun pada saat ini Demokrat telah menjalin koalisi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres).

"Jadi kita tetap membuka diri. Pak SBY, saya berkali-kali tanya, anytime Bu Mega bersedia, dia (SBY) akan datang sebagai junior, sebagai yang lebih muda, sebagai warga negara, dia akan datang," kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: Demokrat yang Gaungkan Perubahan, tapi Gabung ke Koalisi yang Lanjutkan Kerja Jokowi...

"Jadi enggak menghalangi atau tutup ini karena sudah enggak jadi ke sana (kerja sama dengan PDI-P). (Komunikasi) tetap berlanjut," tambahnya.

Ia menambahkan, pertemuan SBY dan Megawati tak semestinya hanya dilihat dari kacamata pembahasan siapa yang akan diusung sebagai capres semata.

"(Komunikasi) enggak akan berhenti itu. Jadi, bukan karena mau berkoalisi lalu bertemu. Tidak," imbuh dia.

Bahkan, ia menambahkan, sebelum Demokrat memutuskan bergabung ke KIM, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menitipkan pesan kepada Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Baca juga: Fenomena Bercyandya: Dari Bromo, MA, Demokrat, dan Kaesang

Sehingga, ia menilai, komunikasi antara Demokrat dan PDI-P hingga kini tetap berlanjut.

"Sudah disampaikan pesan itu dan sudah dibalas Ibu Puan juga. Jadi Demokrat ingin mengatakan, ya harus disampaikan. Jadi sebelum kami bertemu Pak Prabowo, sudah kami sampaikan hasilnya terlebih dahulu kepada Mbak Puan," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, rencana pertemuan SBY dan Megawati beberapa pekan yang lalu kencang berembus.

Namun, pertemuan itu belum juga terlaksana hingga Demokrat akhirnya merapat bergabung ke KIM mendukung Prabowo.

Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menepis pandangan bahwa batalnya Demokrat mendukung Ganjar Pranowo karena Megawati dan SBY belum bertemu.

Sebaliknya, ia mengatakan, Demokrat sudah memiliki hubungan yang cukup lama dengan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.

Baca juga: AHY Ungkap Alasan Demokrat Dukung Prabowo daripada Ganjar

"Bukan gitu (Megawati tidak jadi bertemu SBY)," kata Djarot ditemui di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2023).

Diketahui, Demokrat dan Gerindra memang sudah bekerja sama dalam dua penyelenggaraan pilpres sebelumnya.

Meski demikian, ia menegaskan, PDI-P menghormati keputusan Demokrat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas menyebut bahwa komunikasi antara PDI-P dan Demokrat terus berjalan meski beda posisi untuk Pemilu 2024.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Wapres Sebut Pekerja Migran Ilegal Tak Lagi Kena Hukum Cambuk di Malaysia

Wapres Sebut Pekerja Migran Ilegal Tak Lagi Kena Hukum Cambuk di Malaysia

Nasional
Momen Ganjar 'Permisi' ke Bawaslu karena Janji Bangun Puskesmas untuk Warga Desa di Merauke

Momen Ganjar "Permisi" ke Bawaslu karena Janji Bangun Puskesmas untuk Warga Desa di Merauke

Nasional
Serba-serbi Hari Pertama Kampanye Ganjar di Merauke, Papua

Serba-serbi Hari Pertama Kampanye Ganjar di Merauke, Papua

Nasional
Polemik Pemilu 2024 di Hong Kong-Makau: Kendala Izin Beijing dan Pertaruhan Suara Diaspora

Polemik Pemilu 2024 di Hong Kong-Makau: Kendala Izin Beijing dan Pertaruhan Suara Diaspora

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor Akibat Website KPU Diretas, KPU: Lagi Dicek

Data Pemilih Diduga Bocor Akibat Website KPU Diretas, KPU: Lagi Dicek

Nasional
Kampanye Pertama di Merauke dan Sabang, Ganjar: Yang Pinggir Mesti Diprioritaskan

Kampanye Pertama di Merauke dan Sabang, Ganjar: Yang Pinggir Mesti Diprioritaskan

Nasional
Anies Lanjutkan Hari Kedua Kampanye di Bandung

Anies Lanjutkan Hari Kedua Kampanye di Bandung

Nasional
Bertemu Anwar Ibrahim, Ma'ruf Amin Minta Perlindungan bagi Pekerja Migran Ditingkatkan

Bertemu Anwar Ibrahim, Ma'ruf Amin Minta Perlindungan bagi Pekerja Migran Ditingkatkan

Nasional
Prabowo-Gibran Tak Langsung Kampanye di Hari Pertama, Rosan: Itu Strategi

Prabowo-Gibran Tak Langsung Kampanye di Hari Pertama, Rosan: Itu Strategi

Nasional
KPU: Surat Suara Pilpres dan Pileg 2024 Luar Negeri Sudah 100 Persen Tersedia

KPU: Surat Suara Pilpres dan Pileg 2024 Luar Negeri Sudah 100 Persen Tersedia

Nasional
KPK Tahan Tersangka Baru Penyuap Eks Wali Kota Bandung Yana Mulyana

KPK Tahan Tersangka Baru Penyuap Eks Wali Kota Bandung Yana Mulyana

Nasional
Siang Ini, Jokowi Dikabarkan Lantik Maruli Simanjuntak Sebagai KSAD

Siang Ini, Jokowi Dikabarkan Lantik Maruli Simanjuntak Sebagai KSAD

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kasus Korupsi di Kementan Sempat Mangkrak 3 Tahun | Megawati Merasa Tak Dihormati

[POPULER NASIONAL] Kasus Korupsi di Kementan Sempat Mangkrak 3 Tahun | Megawati Merasa Tak Dihormati

Nasional
Serba-serbi Hari Pertama Kampanye Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud

Serba-serbi Hari Pertama Kampanye Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Siang Ini, MK Putuskan 'Gugatan Ulang' Usia Capres-cawapres Tanpa Anwar Usman

Siang Ini, MK Putuskan "Gugatan Ulang" Usia Capres-cawapres Tanpa Anwar Usman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com