Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Fenomena "Bercyandya": Dari Bromo, MA, Demokrat, dan Kaesang

Kompas.com - 22/09/2023, 07:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HIDUP lagi capek-capeknya, cuaca terik yang menyengat terasa semakin “panas” begitu mendengar kilah kuasa hukum pasangan pengantin yang aksi foto preweding-nya membumihanguskan kawasan Gunung Bromo.

Flare atau api yang digunakan untuk mempercantik suasana pemotretan calon pasangan pengantin HP (39) dan PMP (26) telah menyulut kebakaran hebat di Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies di Kaldera Tengger.

Kebakaran itu meluas hingga ke berbagai wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sejak 6 September 2023.

Terlepas dari kausalitas peristiwa ini terjadi karena ide dari Andrie Wibowo Eka Wardhana (41) selaku konseptor acara pemotretan, tidak urung persetujuan dari calon pasangan pengantin yang menggunakan jasa pemotretan tidak bisa dilepaskan dari terjadinya kasus tersebut.

Alih-alih mengaku teledor dan khilaf, permintaan maaf para “penyulut” kebakaran terhadap publik terasa hambar begitu Mustadji, kuasa hukum Andrie Wibowo Eka Wardhana selaku tersangka berencana menempuh jalur hukum.

Mereka akan melaporkan balik petugas TNBTS ke polisi atas dugaan kelalaian dan pengamanan (Kompas.com, 16/09/2023).

Foto udara kondisi lahan pasca kebakaran di Pos Watu Gede, kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023). Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan bahwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9) di kawasan hutan dan lahan Gunung Bromo telah berhasil dipadamkan, diperkirakan luas area yang terbakar mencapai 500 hektare. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/wsj. Foto udara kondisi lahan pasca kebakaran di Pos Watu Gede, kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023). Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan bahwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9) di kawasan hutan dan lahan Gunung Bromo telah berhasil dipadamkan, diperkirakan luas area yang terbakar mencapai 500 hektare. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/wsj.
Sepertinya Mustadji tidak terima terhadap ancaman hukuman yang akan disematkan ke tersangka, yakni kealpaan karena menimbulkan kebakaran dengan maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 3,5 miliar.

Di mata pengacara tersangka, ada niatan baik dari calon pengantin, yaitu mencoba memadamkan kobaran api dengan lima botol air kemasan. Hanya saja, kobaran api sudah terlanjur besar sehingga sulit untuk dipadamkan.

Ada hal sederhana yang perlu dipahami, jangankan lima botol air kemasan, berkali-kali upaya “water bombing” yang dilakukan puluhan sortie penerbangan helikopter juga tidak kuasa memadamkan kobaran kebakaran yang melanda TNBTS.

Dari data yang saya kutip dari Majalah Tempo edisi Minggu 17 September 2023, ada lima desa di lereng Gunung Bromo yang terdampak kebakaran.

Lima desa tersebut dihuni 500.000 orang Suku Tengger, 95 persen di antaranya petani. Saya tidak bisa membayangkan, dampak kebakaran terhadap infeksi saluran penafasan dan gangguan penglihatan warga.

Dari percikan suar pemotretan tersebut memantik 7 titik api kebakaran yang meluas lagi dan tersebar di Bromo. Per 12 September 2023, diperkirakan 504 hektare lahan di Bromo musnah terbakar.

Dari 50.000 hektare TNBTS, 43.000 hektare adalah hutan produksi dan hutan lindung. Di Bromo ada 5.250 hektare cagar alam laut pasir Tengger dan 2,67 hektare taman wisata laut pasir Tengger.

Di TNBTS dihuni 1.025 jenis aneka flora, ada 158 jenis anggrek yang 40 jenis di antaranya tergolong anggrek langka.

Dari sisi fauna, ada 38 jenis satwa liar yang dilindungi di TNBTS. Masih ada 118 jenis burung, diantaranya elang Jawa. Belum lagi ada 18 mamalia, 14 diantaranya bernilai konservasi tinggi seperti macan tutul dan lutung. Dan, masih ada 14 jenis insekta seperti jenis kupu-kupu pada 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com