Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Pemilih yang Bimbang Tentukan Capres Paling Banyak dari Pendukung Golkar

Kompas.com - 22/09/2023, 11:06 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar lima bulan menjelang pemungutan suara Pemilu 2024, jumlah pemilih yang masih bimbang menentukan pilihan calon presiden (capres) justru semakin besar.

Menurut survei Litbang Kompas periode Agustus 2023, ada 27,9 persen undecided voters atau pemilih yang masih bimbang.

Angka ini justru meningkat dibanding survei periode Mei 2023 yang merekam jumlah pemilih bimbang sebesar 24,7 persen.

Baca juga: Agenda Media, Program Bakal Capres, dan Respons Netizen

Pada survei Mei 2023, pemilih yang sudah menentukan pilihan capres atau decided voters jumlahnya mencapai 75,3 persen.

Besaran tersebut menurun pada survei periode Agustus 2023, di mana jumlah decided voters sebanyak 72,1 persen.

Mereka yang termasuk dalam undecided voters merupakan responden yang menjawab “tidak tahu”, “rahasia”, dan tak menjawab pertanyaan soal pilihan capres. Dengan kata lain, belum ada satu nama pun yang muncul dari para responden ini mengenai pilihan calon RI-1.

Survei memperlihatkan, jumlah undecided voters terbesar berasal dari pendukung Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Angka pemilih bimbang dari pendukung masing-masing parpol mencapai lebih dari 30 persen.

Sementara, persentase undecided voters terkecil berasal dari pendukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Angkanya di bawah 20 persen.

Baca juga: DPR-Pemerintah Sepakat Pendaftaran Capres Tetap Mulai 19 Oktober

Berikut perincian persentase undecided voters capres berdasar pilihan partai politik.

Partai Golkar

Partai Amanat Nasional (PAN)

  • Decided voters: 63,8 persen
  • Undecided voters: 36,2 persen

Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

  • Decided voters: 71,7 persen
  • Undecided voters: 28,3 persen

Partai Nasdem

  • Decided voters: 77,5 persen
  • Undecided voters: 22,5 persen

Baca juga: Projo Deklarasi Dukungan terhadap Capres 21 Oktober

Partai Demokrat

  • Decided voters: 77,9 persen
  • Undecided voters: 22,1 persen

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

  • Decided voters: 79,8 persen
  • Undecided voters: 20,2 persen

PDI Perjuangan

  • Decided voters: 79,9 persen
  • Undecided voters: 20,1 persen

Partai Gerindra

  • Decided voters: 81,5 persen
  • Undecided voters: 18,5 persen

Baca juga: Bimbang Memilih Capres? Jadilah Pemilih Rasional

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

  • Decided voters: 82,1 persen
  • Undecided voters: 17,9 persen

 

Partai Persatun Pembangunan (PPP)

  • Decided voters: 84,7 persen
  • Undecided voters: 15,3 persen

Lainnya

  • Decided voters: 85,7 persen
  • Undecided voters: 14,3 persen

Dari segi usia, undecided voters capres paling banyak berasal dari kelompok usia lebih dari 60 tahun. Sementara, pemilih pemula menyumbang angka decided voters terbesar. Perinciannya yakni:

Usia 17-23 tahun

  • Decided voters: 75,1 persen
  • Undecided voters: 24,9 persen

Baca juga: Melampaui Adu Gagasan Capres: Pentingnya Pemaparan Program dan Anggaran

Usia 24-40 tahun

  • Decided voters: 74,9 persen
  • Undecided voters: 25,1 persen

Usia 41-60 tahun

  • Decided voters: 69,6 persen
  • Undecided voters: 30,4 persen

Usia lebih dari 60 tahun

  • Decided voters: 57,9 persen
  • Undecided voters: 42,1 persen

Lalu, dari segi pendidikan, undecided voters capres paling banyak berlatar pendidikan dasar. Sementara, responden berlatar pendidikan tinggi mencatatkan jumlah decided voters terbesar. Detailnya sebagai berikut:

Pendidikan dasar

  • Decided voters: 66,6 persen
  • Undecided voters: 33,4 persen

Pendidikan menengah

  • Decided voters: 77,3 persen
  • Undecided voters: 22,7 persen

Pendidikan tinggi

  • Decided voters: 82,5 persen
  • Undecided voters: 17,5 persen

Baca juga: Serba-serbi Pendaftaran Capres: Batal Dipercepat, Tahap Pencalonan Dipersingkat

Survei yang sama merekam angka undecided voters dan decided voters terhadap partai politik. Berbeda dengan pilihan capres, angka pemilih yang masih bimbang menentukan pilihan partai politik semakin menurun.

Pada survei Mei 2023, ada 16,1 persen pemilih yang belum menentukan pilihan partai politik. Angka tersebut turun menjadi 11,6 persen pada survei Agustus 2023.

Adapun survei ini digelar Litbang Kompas pada 27 Juli sampai 7 Agustus 2023. Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode ini, tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error penelitian +-2,65 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com