Salin Artikel

Survei Litbang "Kompas": Pemilih yang Bimbang Tentukan Capres Paling Banyak dari Pendukung Golkar

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar lima bulan menjelang pemungutan suara Pemilu 2024, jumlah pemilih yang masih bimbang menentukan pilihan calon presiden (capres) justru semakin besar.

Menurut survei Litbang Kompas periode Agustus 2023, ada 27,9 persen undecided voters atau pemilih yang masih bimbang.

Angka ini justru meningkat dibanding survei periode Mei 2023 yang merekam jumlah pemilih bimbang sebesar 24,7 persen.

Pada survei Mei 2023, pemilih yang sudah menentukan pilihan capres atau decided voters jumlahnya mencapai 75,3 persen.

Besaran tersebut menurun pada survei periode Agustus 2023, di mana jumlah decided voters sebanyak 72,1 persen.

Mereka yang termasuk dalam undecided voters merupakan responden yang menjawab “tidak tahu”, “rahasia”, dan tak menjawab pertanyaan soal pilihan capres. Dengan kata lain, belum ada satu nama pun yang muncul dari para responden ini mengenai pilihan calon RI-1.

Survei memperlihatkan, jumlah undecided voters terbesar berasal dari pendukung Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Angka pemilih bimbang dari pendukung masing-masing parpol mencapai lebih dari 30 persen.

Sementara, persentase undecided voters terkecil berasal dari pendukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Angkanya di bawah 20 persen.

Berikut perincian persentase undecided voters capres berdasar pilihan partai politik.

Partai Golkar

  • Decided voters: 62,2 persen
  • Undecided voters: 37,8 persen

Partai Amanat Nasional (PAN)

  • Decided voters: 63,8 persen
  • Undecided voters: 36,2 persen

Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

  • Decided voters: 71,7 persen
  • Undecided voters: 28,3 persen

Partai Nasdem

Partai Demokrat

  • Decided voters: 77,9 persen
  • Undecided voters: 22,1 persen

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

  • Decided voters: 79,8 persen
  • Undecided voters: 20,2 persen

PDI Perjuangan

  • Decided voters: 79,9 persen
  • Undecided voters: 20,1 persen

Partai Gerindra

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

  • Decided voters: 82,1 persen
  • Undecided voters: 17,9 persen

Partai Persatun Pembangunan (PPP)

  • Decided voters: 84,7 persen
  • Undecided voters: 15,3 persen

Lainnya

  • Decided voters: 85,7 persen
  • Undecided voters: 14,3 persen

Dari segi usia, undecided voters capres paling banyak berasal dari kelompok usia lebih dari 60 tahun. Sementara, pemilih pemula menyumbang angka decided voters terbesar. Perinciannya yakni:

Usia 17-23 tahun

Usia 24-40 tahun

  • Decided voters: 74,9 persen
  • Undecided voters: 25,1 persen

Usia 41-60 tahun

  • Decided voters: 69,6 persen
  • Undecided voters: 30,4 persen

Usia lebih dari 60 tahun

Pendidikan dasar

  • Decided voters: 66,6 persen
  • Undecided voters: 33,4 persen

Pendidikan menengah

  • Decided voters: 77,3 persen
  • Undecided voters: 22,7 persen

Pendidikan tinggi

Survei yang sama merekam angka undecided voters dan decided voters terhadap partai politik. Berbeda dengan pilihan capres, angka pemilih yang masih bimbang menentukan pilihan partai politik semakin menurun.

Pada survei Mei 2023, ada 16,1 persen pemilih yang belum menentukan pilihan partai politik. Angka tersebut turun menjadi 11,6 persen pada survei Agustus 2023.

Adapun survei ini digelar Litbang Kompas pada 27 Juli sampai 7 Agustus 2023. Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode ini, tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error penelitian +-2,65 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

https://nasional.kompas.com/read/2023/09/22/11065251/survei-litbang-kompas-pemilih-yang-bimbang-tentukan-capres-paling-banyak

Terkini Lainnya

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Nasional
Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Nasional
PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

Nasional
Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Nasional
Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Nasional
Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Nasional
Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Nasional
Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Nasional
Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Nasional
Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke