Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2023, 06:47 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Serangkaian agenda telah menanti Presiden Joko Widodo pada hari kedua kunjungan kerjanya di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023).

Dilansir siaran pers Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi akan mengawali kegiatan dengan meninjau tempat pembangunan Kantor Presiden di IKN sekaligus memasang modul pertama Garuda.

Selepas itu, Presiden Jokowi akan menuju area pembangunan Istana Negara untuk melakukan peninjauan sekaligus penanaman pohon.

Baca juga: Data Intelijen Jokowi, Kritik BRIN, dan Sinyal Kerenggangan dengan Megawati

Selanjutnya, Kepala Negara akan menuju area pembangunan pusat pelatihan sepak bola nasional untuk melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking.

Berikutnya, Presiden Jokowi diagendakan untuk melakukan ground breaking Rumah Sakit Abdi Waluyo.

Setelah itu, Presiden Jokowi akan meninjau rumah tapak menteri dan area Sumbu Kebangsaan.

Selepas menunaikan shalat Jumat di masjid area hunian pekerja, Presiden Jokowi akan menuju Sumbu Barat.


Selain meninjau tempat tersebut, Presiden juga akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina dengan Otorita IKN.

Pada malam harinya, Presiden Jokowi akan menyaksikan pagelaran musik bertajuk "Malam Apresiasi Nusantara".

Baca juga: Jokowi Sebut Jalan Tol Balikpapan-IKN Rampung Pertengahan 2024

Presiden Jokowi akan kembali bermalam di IKN untuk melanjutkan kunjungan kerja esok hari.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah berada di IKN sejak Kamis (21/9/2023).

Pada Kamis, Kepala Negara melakukan sejumlah kegiatan, antara lain mengunjungi persemaian bibit pohon Mentawir, mengunjungi Bendungan Sepaku Semoi dan ground breaking pembangunan Hotel Nusantara Bintang Lima.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bawaslu Ungkap Kerawanan Pencoblosan Pemilu 2024 lewat Pos di Hong Kong dan Makau

Bawaslu Ungkap Kerawanan Pencoblosan Pemilu 2024 lewat Pos di Hong Kong dan Makau

Nasional
Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Kedua di Gresik 

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Kedua di Gresik 

Nasional
Ditanya Solusi Damaikan Papua, Ganjar Tekankan Pentingnya Keadilan

Ditanya Solusi Damaikan Papua, Ganjar Tekankan Pentingnya Keadilan

Nasional
Pelanggaran Kampanye di Media Sosial, Bagaimana Aturan dan Sanksinya?

Pelanggaran Kampanye di Media Sosial, Bagaimana Aturan dan Sanksinya?

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI AU, dari Irjenau hingga Kadisminpersau

KSAU Pimpin Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI AU, dari Irjenau hingga Kadisminpersau

Nasional
Kampanye di Bogor, Anies Janji Bangun Transportasi Umum yang Lebih Luas dan Terjangkau

Kampanye di Bogor, Anies Janji Bangun Transportasi Umum yang Lebih Luas dan Terjangkau

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Harap Netralitas Aparat Bukan Hanya 'Lip Service'

TPN Ganjar-Mahfud Harap Netralitas Aparat Bukan Hanya "Lip Service"

Nasional
Pulang Kampanye dari Bogor, Anies Pilih Naik KRL

Pulang Kampanye dari Bogor, Anies Pilih Naik KRL

Nasional
Kampanye di GOR Ciracas, Anies Singgung Penggusuran Kampung Akuarium

Kampanye di GOR Ciracas, Anies Singgung Penggusuran Kampung Akuarium

Nasional
Pemerintah RI Hapus Kamerun dari Negara 'Calling Visa', Faktor Ekonomi Jadi Pertimbangan

Pemerintah RI Hapus Kamerun dari Negara "Calling Visa", Faktor Ekonomi Jadi Pertimbangan

Nasional
Prabowo Kirim Rp 5 M dan RS Apung ke Palestina, TKN: Bukti Prabowo Tak Cuma Mengecam

Prabowo Kirim Rp 5 M dan RS Apung ke Palestina, TKN: Bukti Prabowo Tak Cuma Mengecam

Nasional
Menkominfo Sebut Beberapa Konten Hoaks Cukup Distempel Hoaks, Tak Perlu Di-'takedown'

Menkominfo Sebut Beberapa Konten Hoaks Cukup Distempel Hoaks, Tak Perlu Di-"takedown"

Nasional
Kampanyenya Dinilai Membosankan Dibanding 'Gemoy' dan Religius, Ganjar: Saya Tak Mau Giring Anak Muda dengan 1 Jargon

Kampanyenya Dinilai Membosankan Dibanding "Gemoy" dan Religius, Ganjar: Saya Tak Mau Giring Anak Muda dengan 1 Jargon

Nasional
Membaca Strategi Kampanye Capres-Cawapres di Hari Pertama

Membaca Strategi Kampanye Capres-Cawapres di Hari Pertama

Nasional
KPK Didesak Tak Beri Bantuan Hukum ke Firli yang Jadi Tersangka Korupsi

KPK Didesak Tak Beri Bantuan Hukum ke Firli yang Jadi Tersangka Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com