JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kembali masuk ke dalam radar bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.
Nama Airlangga sebelumnya sempat masuk ke dalam 10 besar nama kandidat bacawapres Ganjar yang sempat diungkapkan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Namun belakangan, ketika nama-nama tersebut mengerucut ke lima nama, nama Menko Perekonomian itu terpental.
Saat ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023), Ganjar mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjalin komunikasi dengan Airlangga.
"Dengan Pak Mahfud saya ketemu, dengan Pak Airlangga dulu ketemu, dengan Cak Imin ada fotonya lagi ketemu, siapa lagi? Banyak lagi, Pak Sandi sering bareng," ungkap Ganjar.
Baca juga: Hasto Sebut Cawapres Ganjar Diumumkan Saat Pendaftaran: Ada Element of Surprise
"Iya (masuk kandidat) ini kan disebut itu, dan masih ada lagi yang lainnya, kayak Rhoma Irama itu hahaha," lanjut dia seraya tertawa.
Kendati begitu, Ganjar memastikan bahwa nama bacawapresnya belum mengerucut ke satu nama. Sebab, nama-nama tersebut masih terus dipertimbangkan oleh para ketua umum pengusung dirinya.
"Sampai hari ini belum, masih semua digodok, ini ada Pak sekjen (nunjuk Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto) ini ada Pak Sekjen PPP (nunjuk Sekjen PPP Arwani Thomafi). Beliau-beliau ini yang hari ini intens, saya juga ikut komunikasi. Jadi, kami semua berembug dan tentu kami sedang berbincang masalah ini. Sabar," ucapnya.
Baca juga: Kelompok Relawan Ganjar Bakal Dilibatkan ke dalam Tim Pemenangan Nasional
Di sisi lain, Ganjar menegaskan bahwa dirinya masih membuka komunikasi dengan pihak mana pun terkait cawapres.
"Dari PPP usulin Pak Sandi, jadi boleh saja dengan siapa saja. Kita komunikasi intens. Ini kan mengurus negara mau bareng-bareng kan. Jadi, kita membuka komunikasi baik dengan kawan-kawan itu," terang mantan Gubernur Jawa Tengah ini.
Diketahui, ketika nama Airlangga masuk ke dalam bursa bacawapres Ganjar, saat itu Golkar masih menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan Partai Amanat Nasional. Meskipun saat itu, PPP telah menjadi bagian dari koalisi pengusung Ganjar.
Baca juga: Ganjar Hadiri Rapat Parpol dan Tim Pemenangan Nasional, Bahas Soal Relawan
Belakangan, Golkar dan PAN bermanuver mendukung Prabowo Subianto bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM). Masuknya PAN dan Golkar pun membuat rekan Gerindra ketika membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hengkang dari koalisi.
Kini, PKB berkoalisi dengan Partai Nasdem dan PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Sementara Prabowo dan Ganjar, hingga kini belum menentukan bacawapres mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.