Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Predikat “Petugas Partai” Dinilai Bisa Degradasi Citra Ganjar

Kompas.com - 20/09/2023, 05:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai, sebutan “petugas partai” berpotensi mendegradasi citra bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Predikat tersebut sangat mungkin dimanfaatkan oleh kubu lawan untuk memperburuk citra Ganjar di panggung politik menuju Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

“Seakan-akan ya percuma presiden, tapi enggak punya kewenangan, cuma petugas partai yang nurut aja sama partai. Jadi itu yang sebenarnya jadi masalah,” kata Kunto kepada Kompas.com, Selasa (19/8/2023).

Kunto mengatakan, sebutan petugas partai sebenarnya bukan hal baru. Predikat tersebut juga lekat pada diri Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDI-P.

Seiring berjalannya waktu, sebutan ini seolah mengalami peyorasi atau perubahan makna kata menjadi lebih buruk.

Baca juga: Mengingat Lagi Sebutan Petugas Partai dari Megawati buat Ganjar, Kini Digugat Mahasiswa UI

Menurut Kunto, istilah petugas partai tak akan berpengaruh bagi kalangan yang sejak awal mendukung Ganjar. Namun, buat kelompok mengambang atau undecided voters, predikat tersebut mungkin jadi pertimbangan.

Sementara, bagi publik yang anti terhadap sosok Ganjar, “petugas partai” bakal dimanfaatkan habis-habisan untuk menyerang politikus PDI-P itu.

“Ini bisa dipakai oleh lawan lawan politiknya Pak Ganjar untuk merendahkan posisi Pak Ganjar," ujarnya.

Seandainya ke depan Ganjar mengambil langkah atau kebijakan yang berakibat buruk pada kepentingan rakyat namun didukung partainya sendiri, kata Kunto, bukan tidak mungkin predikat petugas partai mendegradasi citra dirinya.

Baca juga: Kilah Ganjar Saat Dicecar Mahasiswa UI soal Petugas Partai atau Boneka Megawati...

Ini pernah terjadi ketika beberapa waktu lalu publik mengaitkan sikap penolakan Ganjar terhadap Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U-20, dengan batalnya Indonesia sebagai tuan rumah ajang olahraga internasional itu.

Sebagian menduga bahwa sikap Ganjar tersebut atas perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Kesan petugas partai akan sangat kuat dan ini akan memperburuk citra Pak Ganjar,” tutur Kunto.

Untuk melawan citra buruk ini, imbuh Kunto, ke depan Ganjar harus lebih giat membawa slogan “tuanku rakyat” yang ia bawa sejak menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, supaya ungkapan itu tak cuma jadi moto belaka.

“Perlu lebih masif lagi untuk bisa mengganti brand petugas partai,” katanya.

Adapun sebutan petugas partai disematkan oleh Megawati Soekarnoputri ketika Ganjar dideklarasikan sebagai bakal capres PDI-P pada April 2023 lalu.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com