Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ganjar Ingin Buka Data Saat Covid-19, Harus Debat dengan Menkes

Kompas.com - 18/09/2023, 11:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) dari PDI-P Ganjar Pranowo mengaku pernah berdebat hebat dengan Menteri Kesehatan (Menkes) saat pandemi Covid-19 karena ingin membuka data Covid-19 kepada masyarakat.

Kala itu, ia menyatakan ada dua pilihan. Pertama, menutup data agar publik tenang. Kedua, buka data tetapi publik akan cemas. Akhirnya, Ganjar memilih yang kedua.

"Ketika publik tidak tahu, apa harus kita lakukan, mau pakai yang mana? Kita tipu publik agar dia tenang, atau kita beri kejujuran tapi cemas. Saya pilih yang kedua, maka saya debat habis-habisan soal data. Karena kita tidak pernah jujur dengan data," kata Ganjar saat menghadiri Kuliah Kebangsaan yang digelar di Fakultas Ilmu Sipil dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) di Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Kelakar Ganjar di Kuliah Kebangsaan UI: Tidak Yakin Diundang kalau Namanya Tak Ada di Survei

Ganjar berpendapat, membuka data ke publik sangat penting agar publik mau patuh saat diminta memakai masker dan mencuci tangan, maupun menerapkan protokol-protokol kesehatan yang lain.

Di sisi lain, mantan Gubernur Jawa Tengan ini mengatakan, membuka data penting untuk kepentingan riset di masa depan.

Menurutnya, dengan data yang benar, maka keluaran (output) atau solusi yang dihasilkan pun mampu menangani masalah.

"Jangan kita membohongi siapa pun. Emang gampang kita komunikasi dengan mereka (warga)? Pak kami kalau di rumah makan apa? (Beri) Bansos. Saya terinspirasi kemudian membuat lapak ganjar karena itu, untuk menjualkan produk UMKM," ujar Ganjar.

"Bagaimana kita integrasikan komunikasi publik ketika kemudian sudah ada caranya, (saya waktu itu bilang ke warga), 'bapak, ibu harus di rumah, harus pakai masker. Besok saya lewat sini, bapak, ibu enggak pakai, tak bubarin ini'," katanya lagi.

Baca juga: Teka Teki Cawapres Ganjar: Sekjen PDI-P Ungkit Kejutan di Pilpres 2019, Ganjar Unggah Foto Bersama Mahfud

Namun, Ganjar tidak memungkiri bahwa keputusannya disorot oleh banyak pihak.

Bahkan, pengelola data di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) empat kali datang ke Jawa Tengah untuk menemuinya terkait hal itu.

Hanya saja, Ganjar justru meminta pengelola data untuk memasukkan seluruh data Covid-19 di Jawa Tengah.

"(Tapi pengelola bilang begini), 'Maaf Pak Ganjar, kalau (data) ini dimasukkan besok pagi, Jawa Tengah akan tertinggi seluruh dunia'. Saya tidak peduli. Saat itulah terjadi perdebatan keras dengan Menkes," ujar Ganjar.

Sebagaimana diketahui, sebelum Ganjar, bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan telah mengisi Kuliah Kebangsaan di FISIP UI.

Baca juga: Bicara Problem Hukum, Ganjar: Kalau Sistemnya Bagus tapi Aktornya Memble, Ya Tidak Jadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com