Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi soal Pembangunan Gedung UNU, Minta 9 Lantai dan Tak Mau Dinego

Kompas.com - 18/09/2023, 11:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah mendukung upaya Nahdlatul Ulama (NU) meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya dengan membangun gedung di Universitas NU Yogyakarta.

Jokowi mengaku meminta agar gedung yang dibangun tersebut memiliki sembilan lantai karena sesuai dengan filosofi yang dipegang oleh NU.

Hal ini disampaikannya saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al Hamid, Jakarta, Senin (18/9/2023).

"Universitas NU di Yogyakarta milik PBNU yang membangun gedung setinggi sembilan lantai, gedungnya sembilan lantai, tinggi sembilan lantai itu penting. Dan saya saat itu tidak mau dinego, harus sembilan lantai, tetap angka sembilan itu penting bagi NU. NU itu bintang sembilan. Sembilan itu wali songo," kata Jokowi.

Baca juga: Sanjung Presiden, Yahya Staquf: NU Tak Akan Jauh-jauh dari Jokowi

Jokowi mengungkapkan, gedung tersebut sudah selesai dibangun, penempatan furnitur dan penataan interiorinya pun sudah hampir selesai.

"Sudah mulai dipergunakan walaupun belum diresmikan. Artinya ini produktif, belum diresmikan sudah digunakan," ujarnya.

Mantan Wali Kota Solo ini juga mengatakan, pemerintah menfasilitasi dukungan dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk membangun gedung serupa di UNU Yogyakarta.

Ia mengaku sudah membicarakan proses pembangunan gedung tersebut dengan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

"Baru dua minggu lalu saya bicara lagi dengan Yang Mulia MBZ di KTT G20 di India. Saya berbicara setengah jam, saya singgung lagi masalah ini, 'iya Pak Jokowi sedang proses' jawaban beliau seperti itu," kata Jokowi.

Baca juga: Ketum PBNU: Saya Tak Pernah Keluar dari PKB sampai Hari Ini, tapi Saya Tak Boleh Menyeret NU

Jokowi menambahkan bahwa pemeritah juga memfasilitasi pendirian MBZ School of Future Studies di Universitas NU Yogyakarta.

"Rencannya akan dibangun lagi gedung baru disebelahnya. Saya juga minta lantai sembila lagi sehingga nanti jadi gedung kembar dan ini menunjukkan kedekatan Indonesia dengan dunia Islam," ujarnya.

Kendati demikian, Jokowi menekankan bahwa program pendidikan di UNU Yogyakarta juga penting, di samping sekadar membangun gedung.

Jokowi berharap UNU Yogyakarta dapat menjadi lokomotif bagi lembaga pendidikan tinggi lain milik PBNU untuk mencetak tenaga profesional dan wirausaha yang memiliki akar NU.

Baca juga: Prabowo, Erick, dan Zulhas Dampingi Jokowi Hadiri Konferensi Besar NU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com