Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Soeharto Minta Jaksa Agung Lindungi Muda-mudi dari Narkoba...

Kompas.com - 13/09/2023, 22:49 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan sindikat narkoba lintas negara yang diduga dipimpin oleh Fredy Pratama berhasil diungkap Direktorat Tindak Pidana Narkotika (Dittipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Sepak terjang sindikat Fredy diungkap melalui kerja sama berbagai kementerian/lembaga, kepolisian daerah (Polda), dan serta melibatkan Kepolisian Diraja Malaysia dan Kepolisian Thailand.

Menurut Kepala Bareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, sindikat yang dipimpin Fredy diduga menjadi yang terbesar di Indonesia. Akan tetapi, sampai saat ini Ferdy masih buron dan bahkan diduga melakukan bedah plastik buat mengubah penampilan wajahnya.

Ferdy juga disebut sempat terdeteksi berada di Thailand. Namun, dia dilaporkan sudah pergi dari Negeri Gajah Putih ke sebuah lokasi yang masih dirahasiakan.

Baca juga: Fredy Pratama Diduga Keluar dari Thailand, Polri Cek Riwayat Perjalanannya

Persoalan peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia sudah terjadi sejak lama.

Bahkan pada 1970-an, kasus penyalahgunaan narkoba sempat meroket dan menjadi perhatian mendiang Presiden Soeharto.

Menurut laporan surat kabar Kompas, 2 November 1971, karena kenaikan kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba pada saat itu, Presiden Soeharto sampai berdiskusi khusus dengan Letjen Sugiharto yang menjabat sebagai Jaksa Agung.

Soeharto disebut khawatir dengan nasib generasi muda yang dirongrong oleh persoalan penyalahgunaan narkotika.

Bentuk-bentuk narkotika yang beredar saat itu adalah ganja, heroin, dan morfin.

Baca juga: Peran Ratu Narkoba, Selebgram Asal Palembang dalam Sindikat Fredy Pratama

"Kita harus selamatkan generasi muda, jangan sampai mereka terlanjur tenggelam dalam soal ini," kata Sugiharto.

Sugiharti mengatakan, wabah penyalahgunaan narkotika pada saat itu meningkat diketahui tidak hanya dari pengungkapan kasus peredaran dan penggunaannya.

Pemerintah juga mengungkapkan daerah-daerah yang menjadi pusat penyebaran narkotika semakin luas. Antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Riau, Palembang, Bali, Jawa Barat, Jakarta, dan lainnya.

Menurut Sugiharto, pemerintah saat itu fokus mencegah muda-mudi terpapar narkotika. Akan tetapi, perlakuan terhadap penduduk yang berusia senja yang menjadi pengguna narkotika dibedakan.

Baca juga: Polisi Duga Fredy Pratama Sudah Ubah Wajah dan Identitasnya

"Kalau mereka yang sudah-tua, 50 atau 60 tahun biarkan saja, tapi mereka yang masih muda-muda itu...," ucap Sugiharto.

Menurut Sugiharto, salah satu cara membuat jera para pengguna dan pengedar narkotika adalah memperberat hukuman.

 

Halaman:


Terkini Lainnya

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com