Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc
Pengajar Lemhannas

Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional di Lemhannas

Tantangan Demokrasi Indonesia

Kompas.com - 12/09/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEBAGAI salah satu negara demokrasi terbesar di dunia-dengan corak Pancasila, Indonesia tentu tidak bisa lepas dari berbagai macam tantangan zaman kiwari, yang harus dihadapi oleh seluruh rakyat untuk dapat terus memperkuat dan memajukan sistem demokrasi dalam bernegara.

Terhitung sejak era Reformasi di Indonesia, ada beberapa catatan penting terkait proses demokratisasi yang masih perlu dibenahi.

Masalah korupsi, tetap menjadi salah satu tantangan terbesar dalam politik Indonesia. Korupsi mengoyak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan menghalangi pembangunan berkelanjutan.

Saat ini korupsi merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, karena telah merusak tata kelola pemerintahan yang baik. Oleh sebab itu, maka pemberantasan korupsi harus diutamakan tanpa pandang bulu.

Dampak utama korupsi yang terus merajalela di Indonesia, telah menggerus kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga pemerintah dan sistem politik. Ini dapat mengurangi partisipasi politik dan dukungan terhadap demokrasi.

Dana publik yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan pelayanan masyarakat, seringkali disalahgunakan oleh individu atau kelompok yang korup.

Tentu hal ini telah mengakibatkan ketidaksetaraan sosial-ekonomi dan memperburuk kemiskinan.

Alhasil, dana yang terbuang akibat korupsi dapat menghambat pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor lain yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, korupsi juga menyebabkan ketidakadilan dalam sistem hukum, di mana orang-orang kaya dan merasa berkuasa dapat menghindari pertanggungjawaban, sementara orang-orang miskin terpinggirkan dan terpuruk.

Nampaknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah dibentuk pada era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, dan reformasi peraturan anti-korupsi, masih belum ampuh benar menindas para koruptor.

Bangsa ini perlu memikirkan cara lain untuk memberantas praktik yang terbukti bisa merugikan anak-cucu kita hingga tujuh turunan.

Tantangan selanjutnya bagi demokrasi kita adalah, ketidaksetaraan sosial-ekonomi. Meskipun secara nyata telah terjadi kemajuan ekonomi, ternyata ketidaksetaraan sosial-ekonomi ternyata masih bercokol di Indonesia.

Ketimpangan pendapatan antara kelompok-kelompok sosial dan wilayah, masih menjadi masalah yang perlu diatasi. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap ketidaksetaraan ini.

Ketimpangan regional. Ada ketidaksetaraan besar antara wilayah-wilayah di Indonesia. Pulau-pulau besar seperti Jawa dan Sumatera, cenderung lebih maju perekonomiannya dibandingkan dengan pulau-pulau yang lebih kecil dan terpencil.

Disparitas pendidikan. Akses dan kualitas pendidikan juga memainkan peran penting dalam ketidaksetaraan.

Orang-orang dengan akses pendidikan yang lebih baik, memiliki peluang ekonomi lebih besar, sementara yang kurang beruntung terkadang terperangkap dalam siklus kemiskinan.

Akses ke lapangan kerja. Masalah ketidaksetaraan juga terlihat dalam akses ke lapangan kerja dan peluang pekerjaan yang layak.

Orang-orang dengan keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi, cenderung memiliki peluang kerja lebih baik.

Pajak dan kebijakan ekonomi. Sistem pajak dan kebijakan ekonomi dapat memengaruhi ketidaksetaraan. Menerapkan kebijakan pajak yang adil dan mengarahkan investasi ke daerah-daerah yang kurang berkembang, adalah salah satu langkah yang dapat diambil untuk mengatasi ketidaksetaraan.

Pemerintah Indonesia memang telah berusaha mengatasi ketidaksetaraan ini melalui berbagai program pembangunan dan sosial, termasuk program-program bantuan, investasi infrastruktur, dan program pelatihan untuk meningkatkan akses dan peluang bagi masyarakat yang kurang beruntung.

Namun, upaya berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengurangi ketidaksetaraan sosial-ekonomi secara tepat guna.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com