Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Hilangnya WNI Inisial YS di Los Angeles Tak Terkait Kriminalitas

Kompas.com - 11/09/2023, 12:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan, hilangnya warga negara Indonesia (WNI) bernama Yudi Saputra di Los Angeles, Amerika Serikat tidak terkait dengan tindak kriminalitas.

Hal ini diketahui setelah pihak Kemenlu dan otoritas setempat melakukan pendalaman.

"Setelah dilakukan pendalaman, hilangnya YS tidak terkait dengan tindak kriminalitas," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha kepada wartawan, Senin (11/9/2023).

Namun, Judha belum menjelaskan lebih jauh penyebab hilangnya YS. 

Baca juga: WNI Yudi Saputra yang Dilaporkan Hilang di Los Angeles Sudah Ketemu, Kondisinya Sehat

Judha menyampaikan, Yudi berhasil ditemukan oleh pihak keluarga. Kondisinya pun dalam keadaan sehat dan aman secara fisik.

Pihak keluarga pun akan mencabut laporan kehilangan ke kepolisian setempat.

"Dengan ditemukannya YS, pihak keluarga didampingi KJRI LA akan mencabut laporan missing person di LAPD dan kasus dinyatakan ditutup," ucap Judha.

Sebelumnya diberitakan, lini masa media sosial X (dulu Twitter) ramai memperbincangkan warga negara Indonesia (WNI), YS yang dikabarkan hilang di Los Angeles, Amerika Serikat.

Baca juga: Kemenlu Sebut Tak Ada WNI yang Jadi Korban Gempa Maroko

Tampak dalam unggahan, potret seorang pria dengan keterangan usia 33 tahun, berat badan 142 lbs atau 64 kilogram, serta tinggi sekitar 5 kaki 3 inci atau 160 cm.

YS dikabarkan mengenakan kaus bergaris putih abu-abu dan celana pendek berwarna navy.
 
Dia dilaporkan hilang setelah menerima pesanan layanan daring Uber pada dini hari, sekitar pukul 01.00 waktu setempat.

Baca juga: Kemenlu Konfirmasi 1 WNI Meninggal Dunia Usai Hanyut saat Banjir di Hongkong

Sementara itu, saat menyelesaikan pesanan, dia menggunakan mobil Chevrolet Equinox 2013 berwarna abu-abu tua.

"For any information that can help us to find him, Please call his family at (323) 599-0789 (Untuk informasi apa pun yang dapat membantu kami menemukannya, Silakan hubungi keluarganya di (323) 599-0789)," demikian yang tertulis dalam unggahan foto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com