JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia menyebutkan, sampai saat ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa berkekuatan magnitudo 6,8 di Maroko.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, hal tersebut diketahui berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rabat, Maroko.
Berdasarkan data dari KBRI, ada sekitar 500 WNI yang tinggal menetap di Maroko.
"KBRI Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI," kata Judha melalui pesan singkat, Minggu (10/9/2023).
Baca juga: Kesaksian Peneliti BRIN Saat Gempa Maroko: Saya Terbangun Ketika Langit-langit Hotel Retak
Judha berujar, delegasi Indonesia yang mengikuti acara "The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023" di Marakesh, wilayah terdampak gempa, juga terpantau aman.
"KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak," ujar dia.
Adapun gempa yang melanda Maroko terjadi pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.14 waktu setempat.
Baca juga: KBRI Rabat Pastikan Seluruh WNI Selamat dari Gempa Maroko, Termasuk 70 Peserta Konferensi UNESCO
Judha mengatakan, wilayah yang terdampak adalah Provinsi Al Hauz, Marakesh, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.
"Jumlah korban (meninggal dan luka-luka) yang diumumkan Kemendagri Maroko hingga saat ini mencapai 2.012 orang (berdasarkan data Sabtu pukul 22.00 waktu setempat)," kata Judha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.