Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candai Benny K Harman soal Peluang Kerja Sama PDI-P-Demokrat, Hasto: Ketukan Pintunya Belum Terdengar

Kompas.com - 07/09/2023, 06:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto bercanda kepada Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman bahwa PDI-P belum merasakan niatan Demokrat untuk bekerja sama politik pada Pemilu 2024.

Baik Hasto maupun Benny menganalogikan niatan itu dengan seseorang yang ingin bertamu ke rumah dengan sopan, maka perlu mengetuk pintu terlebih dulu.

Benny mengatakan, Demokrat sudah berupaya melakukan langkah lanjutan untuk mengetuk pintu rumah PDI-P setelah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Momen ini terjadi saat keduanya menjadi narasumber program Satu Meja The Forum yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (6/9/2023) malam.

"Oleh sebab itu, kami sudah melakukan upaya lanjutan mengetuk pintu ke rumah rumah tadi, tinggal apakah yang punya rumah akan membukakan," ujar Benny dalam acara tersebut.

Baca juga: Demokrat Ketuk Pintu Poros Ganjar dan Prabowo, Tak Akan Balik ke Koalisi Perubahan

Pemandu acara yang juga jurnalis senior Harian Kompas, Budiman Tanuredjo lantas bertanya kepada Hasto untuk meminta tanggapan pernyataan Benny K Harman.

Hasto menjelaskan bahwa PDI-P sudah membuka pintu komunikasi politik dengan Demokrat. Hal ini ditandai dengan pertemuan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa bulan lalu di kawasan Senayan.

Diakuinya juga, saat itu pembicaraan memang ingin mengarah pada kerja sama politik 2024.

"Tapi, kemudian kan kita juga tahu Mas AHY Partai Demokrat sudah membangun kerja sama dengan Nasdem dan dengan PKS. Sehingga kami saat itu hormati," kata Hasto.

Baca juga: Soal Arah Koalisi, Demokrat: Kantor PDI-P dan PPP Kok Dekat Ya

Akan tetapi, Hasto mengatakan bahwa pekan lalu terjadi dinamika politik karena manuver Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem.

"Ya mengingatkan juga kami ketika Pak Anies didukung oleh Gerindra. (Anies) berkomitmen untuk tidak berkontestasi dengan Pak Prabowo, ternyata kemudian Pak Anies berkontestasi sama Pak Prabowo. Dan sekarang juga terjadi kejadian yang sama sehingga Partai Demokrat merasa dikhianati," ujar Hasto.

"Kemudian, munculah reaksi-reaksi menurunkan baliho-baliho dari Pak Anies Baswedan secara serentak. Dari PDI Perjuangan bisa memahami itu," katanya melanjutkan.

Berkaca hal itu, Hasto pun mengajak Demokrat untuk berpikir bersama soal arah politik kedua partai ke depan.

Bahkan, menurutnya, PDI-P mengajak Demokrat berpikir apakah kedua partai bisa bekerja sama politik untuk Pemilu 2024.

"Sehingga ketika kami bisa memahami, maka ya mari kita berpikir bersama-sama terhadap arah kerja sama partai politik agar kerja sama partai itu betul-betul kokoh. Betul-betul dilandasi oleh suatu niat baik," ujar Hasto.

Baca juga: PPP Tak Masalah Demokrat Gabung Koalisi Pengusung Ganjar

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com