JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyiratkan arah Demokrat untuk bergabung dengan koalisi partai politik (parpol) tertentu.
Ia mengatakan, posisi kantor PDI-P dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) cukup dekat.
“Kantor PDI-P sama PPP kok dekat ya? Itu saja kodenya,” ucap Andi di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Ditanya Kemungkinan AHY Jadi Cawapres Ganjar, PPP: Demokrat Masuk Saja Belum
Adapun Demokrat sudah angkat kaki dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dibangun bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebab, Nasdem membentuk kesepakatan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan telah mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Keputusan ini mengecewakan Demokrat.
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hari ini mengumpulkan para ketua DPD Demokrat dari 38 provinsi.
Tujuannya, mendengarkan masukan guna menentukan arah koalisi ke depan.
Sementara itu, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan para ketua DPD sudah memberikan masukannya.
Baca juga: Sebut Pertemuan Mega-SBY Bakal Jadi Rekonsiliasi Nasional, Demokrat: Tembok Berlin Indonesia Runtuh
Ia menekankan, tak ada usulan untuk kembali ke KPP. Namun, usulan sudah mengerucut ke opsi yang lain.
“Sementara ini (masukan DPD) mengerucut pada dua (opsi),” ujar dia.
Meski begitu, ia tak menyampaikan secara detail apa yang dimaksud dengan dua opsi tersebut.
Demokrat nampak digoda oleh Partai Gerindra dan PDI-P.
Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburokman menyatakan ada kecocokan antara Prabowo dan AHY.
Sementara itu, PDI-P menyatakan Megawati terbuka untuk berkomunikasi dengan SBY.