Proyek-proyek itu, seperti transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, dan fasilitasi perdagangan dan investasi, pemanfaatan teknologi digital, dan lainnya.
Pada kesempatan itu, diumumkan pula pendaftaran minat untuk DagangBorneo, sebuah inisiatif unggulan BEC.
Proyek itu akan menjadi platform pasar digital kooperatif bagi dunia usaha, investor, profesional digital, dan pemerintah Kalimantan.
DagangBorneo akan mempromosikan fasilitasi perdagangan dan digitalisasi, meningkatkan kompatibilitas sistem konektivitas regional, meningkatkan perdagangan intra-ASEAN, dan memperkuat posisi perdagangan global ASEAN.
Baca juga: Ketua ASEAN-BAC 2023 Sebut Thailand jadi Contoh Sukses ASEAN Memanfaatkan Potensi Investasi Asing
Arsjad mengatakan, pemimpin, CEO, dan pemangku kepentingan harus menciptakan lingkungan pertumbuhan inklusif dan kerja sama tanpa batas.
“Saya menghargai komitmen Anda terhadap BEC dalam pertemuan meja bundar ini. Diskusi hari ini melampaui aspirasi ekonomi,” ujar Arsjad.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu menyebutkan, Kalimantan akan menjadi pusat kehidupan dan warisan ASEAN.
“Merupakan kehormatan bagi saya untuk berdiri di hadapan Anda hari ini. Kita berkumpul membahas peluang penting bagi kawasan kita, pertumbuhan lanskap perdagangan Kalimantan, dan penguatan hubungan ekonomi melalui kerja sama," katanya.
Pada kesempatan itu, Ketua ASEAN-BAC Brunei Darussalam Haslina Taib mengatakan, BEC bertujuan sebagai asosiasi bisnis yang inklusif dan berbasis keberlanjutan bagi perusahaan-perusahaan di Kalimantan.
Baca juga: Ketua ASEAN-BAC 2023 Siap Jalin Kerja Sama Indonesia-Laos di Sektor Jasa Logistik dan Transportasi
BEC, kata dia, juga menjadi tempat bagi para profesional di bidang-bidang yang sedang berkembang, seperti gig economy, pembuatan konten, dan kerja jarak jauh.
Tujuan itu akan diwujudkan melalui berbagai inisiatif tak terbatas. Terdapat pula penyusunan pasar dan program untuk mengurangi hambatan masuk bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), usaha pedesaan sosial, serta digital nomads dan individu terampil.
Sebagai inisiatif berbasis perusahaan, BEC memberikan peluang inklusif bagi dunia usaha di Kalimantan.
“Kami tetap berkomitmen untuk mendorong keberlanjutan regional di ASEAN, mengatasi tantangan bisnis di Pulau Kalimantan, dan meningkatkan kolaborasi, baik di dalam maupun luar Kalimantan,” jelas Haslina.
Adapun Ibu Kota Nusantara, calon ibu kota Indonesia masa depan, akan diresmikan pada 17 Agustus 2024 atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ke-89 Indonesia.
Kota baru itu akan dikembangkan sebagai pusat perkotaan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan, dengan lebih dari 75 persen wilayah administratifnya tetap hijau.
Pertemuan Borneo Business Roundtable akan menjajaki peluang-peluang yang timbul dari pemindahan ibu kota Indonesia bagi negara tetangga dan dunia usaha demi terwujudnya Green Economic Hub di ASEAN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.