Salin Artikel

Pertemuan Meja Bundar Bisnis Borneo Jadikan IKN sebagai Pusat Ekonomi Hijau ASEAN

KOMPAS.com - Association of Southeast Asian Nations-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia bersama ASEAN-BAC Brunei Darussalam terus memperkuat hubungan kerja sama.

Paling baru, para pemangku kepentingan tiga negara ASEAN di Borneo atau Pulau Kalimantan, yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, mengikuti Pertemuan Meja Bundar Bisnis Borneo (BBR) atau Meja Bundar Bisnis Borneo 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Ketua ASEAN-BAC 2023 Arsjad Rasjid mengatakan, acara diskusi itu membahas sejumlah topik penting, termasuk memberikan wawasan tentang ibu kota baru Indonesia, yakni Nusantara yang akan diresmikan pada 2024.

“Diskusi ini turut membayangkan kemungkinan ibu kota baru ini bagi negara tetangga dan komunitas bisnis kita,” katanya dalam acara pertemuan tersebut, seperti dalam siaran persnya, Rabu (6/9/2023).

Acara itu juga mendiskusikan langkah-langkah konkret meningkatkan perdagangan intra-Kalimantan, menarik investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI), dan merencanakan penyelenggaraan Borneo Business Summit di Pontianak, Kalimantan Barat pada November mendatang. 

Pertemuan di Jakarta tersebut menandai terselenggaranya BBR kedua, setelah pertemuan pertama sukses digelar di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, pada 28 April 2023. 

Pada pertemuan kedua ini, perwakilan tiga negara ASEAN di Pulau Kalimantan resmi mendukung kerja sama yang bertujuan membentuk Masyarakat Ekonomi Kalimantan (BEC). 

Inisiatif tersebut dirancang untuk mempromosikan strategi bersama yang akan merangsang pembangunan ekonomi di wilayah Kalimantan dan mendorong hubungan lintas batas.

Arsjad menjelaskan, gugus tugas kolaboratif yang terdiri dari perwakilan mitra BEC akan dibentuk untuk meningkatkan kolaborasi dengan tujuan yang koheren dan selaras dalam membentuk pulau yang dinamis.

“Kalimantan akan menjadi episentrum ekonomi hijau di ASEAN yang dibangun berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan bersama untuk kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan hidup, dan kesejahteraan,” ujar Arsjad melalui keterangan persnya, Rabu (6/9/2023).

Arsjad pun menyampaikan rasa bangganya karena bisa hadir pada Meja Bundar Bisnis Borneo 2023 di Jakarta untuk membahas sejumlah agenda penting tiga negara.

"Merupakan kehormatan bagi saya untuk berdiri di hadapan Anda hari ini, saat kita berkumpul membahas peluang penting bagi kawasan kita, pertumbuhan lanskap perdagangan Kalimantan, dan penguatan hubungan ekonomi melalui kerja sama," kata 

Kalimantan punya potensi besar

Pada kesempatan itu, Arsjad menambahkan, Kalimantan adalah pulau terbesar di Asia dan terbesar ketiga di dunia. 

Dengan jumlah penduduk sekitar 24 juta jiwa dari tiga negara, Kalimantan memiliki potensi signifikan untuk meningkatkan perdagangan di Brunei Darussalam, Kalimantan, Labuan, Sabah, dan Sarawak.

Tujuan utama BEC adalah memajukan Sentralitas ASEAN Indonesia dan melanjutkan proyek-proyek prioritas dan warisan ASEAN Indonesia Tahun 2023 di tingkat sub-regional.

Proyek-proyek itu, seperti transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, dan fasilitasi perdagangan dan investasi, pemanfaatan teknologi digital, dan lainnya.

Pada kesempatan itu, diumumkan pula pendaftaran minat untuk DagangBorneo, sebuah inisiatif unggulan BEC. 

Proyek itu akan menjadi platform pasar digital kooperatif bagi dunia usaha, investor, profesional digital, dan pemerintah Kalimantan. 

DagangBorneo akan mempromosikan fasilitasi perdagangan dan digitalisasi, meningkatkan kompatibilitas sistem konektivitas regional, meningkatkan perdagangan intra-ASEAN, dan memperkuat posisi perdagangan global ASEAN.

Arsjad mengatakan, pemimpin, CEO, dan pemangku kepentingan harus menciptakan lingkungan pertumbuhan inklusif dan kerja sama tanpa batas. 

“Saya menghargai komitmen Anda terhadap BEC dalam pertemuan meja bundar ini. Diskusi hari ini melampaui aspirasi ekonomi,” ujar Arsjad. 

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu menyebutkan, Kalimantan akan menjadi pusat kehidupan dan warisan ASEAN.

“Merupakan kehormatan bagi saya untuk berdiri di hadapan Anda hari ini. Kita berkumpul membahas peluang penting bagi kawasan kita, pertumbuhan lanskap perdagangan Kalimantan, dan penguatan hubungan ekonomi melalui kerja sama," katanya. 

Asosiasi bisnis untuk perusahaan di Kalimantan

Pada kesempatan itu, Ketua ASEAN-BAC Brunei Darussalam Haslina Taib mengatakan, BEC bertujuan sebagai asosiasi bisnis yang inklusif dan berbasis keberlanjutan bagi perusahaan-perusahaan di Kalimantan.

BEC, kata dia, juga menjadi tempat bagi para profesional di bidang-bidang yang sedang berkembang, seperti gig economy, pembuatan konten, dan kerja jarak jauh. 

Tujuan itu akan diwujudkan melalui berbagai inisiatif tak terbatas. Terdapat pula penyusunan pasar dan program untuk mengurangi hambatan masuk bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), usaha pedesaan sosial, serta digital nomads dan individu terampil.

Sebagai inisiatif berbasis perusahaan, BEC memberikan peluang inklusif bagi dunia usaha di Kalimantan.

“Kami tetap berkomitmen untuk mendorong keberlanjutan regional di ASEAN, mengatasi tantangan bisnis di Pulau Kalimantan, dan meningkatkan kolaborasi, baik di dalam maupun luar Kalimantan,” jelas Haslina.

Adapun Ibu Kota Nusantara, calon ibu kota Indonesia masa depan, akan diresmikan pada 17 Agustus 2024 atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ke-89 Indonesia. 

Kota baru itu akan dikembangkan sebagai pusat perkotaan yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan, dengan lebih dari 75 persen wilayah administratifnya tetap hijau.

Pertemuan Borneo Business Roundtable akan menjajaki peluang-peluang yang timbul dari pemindahan ibu kota Indonesia bagi negara tetangga dan dunia usaha demi terwujudnya Green Economic Hub di ASEAN.

https://nasional.kompas.com/read/2023/09/06/16580761/pertemuan-meja-bundar-bisnis-borneo-jadikan-ikn-sebagai-pusat-ekonomi-hijau

Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke