Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Elektabilitas Cak Imin, Ketum PKB yang Akhirnya Dipilih Jadi Cawapres Anies

Kompas.com - 06/09/2023, 11:19 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan akhirnya menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.

Anies dan Cak Imin, demikian sapaan akrab Muhaimin, resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal pasangan capres dan cawapres pada Sabtu (2/9/2023).

Duet Anies-Muhaimin mengejutkan panggung politik lantaran keduanya sebelumnya berada di poros politik berbeda. Anies dijagokan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang didukung oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sementara, PKB di bawah pimpinan Muhaimin sejak lama berkoalisi dengan Partai Gerindra, mendukung pencapresan Prabowo Subianto.

Baca juga: Mendadak Cak Imin Dipanggil KPK dan Harapan Anti Cawe-cawe di Tahun Politik

Sosok Muhaimin sebelumnya tak pernah disebut dalam bursa cawapres Anies. Namanya berulang kali masuk radar cawapres Prabowo.

Sebelumnya, sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang justru digadang-gadang jadi pendamping Anies. Oleh karenanya, Demokrat memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan lantaran Anies menunjuk Muhaimin sebagai bakal calon RI-2.

Kini jadi bakal cawapres Anies, seberapa besar elektabilitas Muhaimin Iskandar?

Masih minim

Menurut survei sejumlah lembaga, elektabilitas Cak Imin di bursa cawapres masih minim di kisaran satu persen, bahkan kurang. Tingkat keterpilihan Muhaimin jauh di bawah figur-figur ternama seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Survei Litbang Kompas yang diselenggarakan pada 27 Juli-7 Agustus 2023, misalnya, merekam elektabilitas Cak Imin sebesar 0,4 persen. Angka tersebut masih kalah dibanding AHY (5,1 persen), Menkopolhukam Mahfud MD (3,7 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (1,7 persen), dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (0,6 persen).

Survei Indikator Politik Indonesia pada 20-24 Juni 2023 juga menunjukkan hasil serupa. Menurut survei tersebut, elektabilitas Cak Imin hanya 0,8 persen.

Angka ini jauh di bawah tingkat keterpilihan AHY (11,4 persen), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (5,5 persen), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (2,9 persen), mantan Panglima TNI Andika Perkasa (2,8 persen), dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,1 persen).

Menurut survei tersebut, elektabilitas Cak Imin sama dengan mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti (0,8 persen), dan sedikit lebih unggul dibanding Ketua DPR RI Puan Maharani (0,7 persen).

Sementara, hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 1-8 Juli 2023 juga tak jauh berbeda. Lagi-lagi, elektabilitas Muhaimin kalah dari AHY (9,5 persen).

Muhaimin juga tak lebih unggul dibanding Gibran Rakabuming (7,6 persen), Khofifah Indar Parawansa (3,8 persen), Airlangga Hartarto (2,6 persen), Andika Perkasa (1,6 persen), Susi Pudjiastuti (1,3 persen), Tri Rismaharini (1,3 persen), dan putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid (1,3 persen).

Dalam survei ini, elektabilitas Muhaimin sedikit menungguli Puan Maharani (0,8 persen), mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Said Aqil Siradj (0,4 persen), dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN Zulkifli Hasan (0,4 persen).

Baca juga: Cak Imin Beri Sinyal Tinggalkan Prabowo, Airlangga Bingung, Gerindra Happy

Halaman:


Terkini Lainnya

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com